Malang, tvOnenews.com - Mayat yang ditemukan di saluran irigasi sungai dekat Lapangan Ngroto, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada Minggu (7/1/2024) pagi, ternyata seorang pelajar SMA di Ngantang, Kabupaten Malang.
"Pelajar yang ditemukan tewas di irigasi sungai dekat lapangan di Dusun Krajan, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, diketahui bernama Danar Anendra Putra (17), warga Dusun Dadapan Kulon RT 3 RW 4 Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Dan sekolah di SMA di Ngantang kelas XII IPS 3," terang Camat Pujon, Indra Gunawan kepada awak media, Senin (8/1/2024 ).
Dikatakan Indra, dari keterangan saudara korban, telah terjadi pengeroyokan yang terjadi di Dusun Tretes, Desa Bendosari sekitar jam 1 malam. Dua orang pemuda asal Dusun Dadapan Kulon, Desa Bendosari yang akan membeli rokok dipanggil empat orang tak dikenal yang ditengarai dalam pengaruh minuman keras.
"Setelah berhenti dari motor, kedua korban langsung dipukuli dan dikeroyok empat orang, satu korban bernama Galih Wisnu (18) berhasil melarikan diri dan minta tolong saudaranya," bebernya.
Setelah didatangi di TKP sudah sepi dan disisir ke arah timur sampai di jembatan Jalan Biyan wilayah Kedungrejo, Desa Sukomulyo. Di situ ditemukan sandal, kacamata, hp korban, ceceran darah dan batang bambu tiang papan proyek yang diduga untuk memukul korban.
"Di lokasi ditemukan sandal, kacamata, hp korban, ceceran darah dan batang bambu tiang papan proyek yang diduga untuk memukul korban," jelas Indra.
Berita sebelumya , Kapolsek Pujon AKP Purwanto Sigit Raharjo menyebut, mayat tersebut diduga terluka senjata tajam.
“Saat ditemukan warga, korban (Danar) berada di aliran sungai, terdapat luka di bagian kepala dan tangan. Yang paling parah di bagian kepala. Dugaan sementara, akibat luka bacok yang di kepala,” ujar Sigit pada awak media.
"Masih dalam proses penyelidikan, untuk pelakunya masih dilakukan pengejaran," sambungnya.
Hingga kini, sepeda motor yang digunakan Danar juga belum ditemukan. Selain itu, di dekat lokasi kejadian ditemukan senjata tajam (sajam) berbentuk pisau dengan ukuran sekitar 20 sentimeter. Diduga, sajam tersebut digunakan untuk membacok korban tewas.
"Untuk dugaan pembacokan pakai senjata itu, masih dalam penyelidikan," terangnya.
Polisi sejauh ini memeriksa lima orang saksi. Diantaranya korban Galih, serta beberapa orang lain yang mengetahui dan menerima informasi terkait kejadian tersebut.
"Sesuai perintah dari Bapak Kapolres (Batu), dibentuk tim khusus gabungan antara Satreskrim Polres Batu dengan Polsek Pujon dibuat untuk lebih intens menangani perkara ini agar cepat terungkap," pungkasnya. (eco/far)
Load more