Sidoarjo, tvOnenews.com - Ratusan hektare lahan sawah milik petani warga Desa Bakungtemenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, tidak mendapatkan pasokan air irigasi.
Kejadian itu disebabkan tanggul sungai atau saluran irigasi yang berada di Dusun Kanigoro, Desa Kramat Temenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, mengalami jebol di sejumlah titik.
Tidak hanya di Kanigoro, tanggul sungai irigasi tersebut juga jebol di area persawahan Desa Mlirip Rowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, sehingga dampak dari jebolnya tanggul tersebut, air sungai yang seharusnya mengairi sawah milik petani warga Bakungtemenggungan, Balongbendo itu, airnya meluber ke area persawahan milik petani warga Tarik.
Akibatnya ratusan hektar sawah petani di Bakungtemenggungan hingga saat ini alami kekeringan dan tidak bisa cocok tanam.
Ketua kelompok tani Desa Bakungtemenggungan, Nasukan mengatakan, kurang lebih sekitar 150 hektar sawah petani di Desa Bakungtemenggungan, hanya separuhnya yang bisa dikelolah. Sisanya tidak bisa dilakukan cocok tanam lantaran tidak mendapatkan pasokan air sama sekali.
"Bukannya kurang air, tapi tidak ada. Airnya itu tidak sampai mengalir ke sawah," ujar Nasukan, usai hearing dengan Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo dan dinas terkait, di Balai Desa Bakungtumenggungan.
Menurut Nasukan, minimnya pasokan air terindikasi dari banyaknya titik tanggul yang jebol. Setiap kali dilakukan perbaikan tanggul secara swadaya oleh para petani, tanggul mengalami jebol lagi dan perpinda ke lokasi titik lain. Sebab, tanah penahan tanggul irigasi menipis dan tidak mampu lagi menahan debit air yang mengalir ke area persawahan warga Bakungtemengunggan.
"Setiap kali dilakukan perbaikan, akan jebol lagi di lokasi lainnya. Karena tanah penahannya ini tipis," terang Nasukan.
Para petani hanya bisa berharap, tanggul penahan saluran irigasi tersebut bisa secepatnya diperbaiki oleh pihak terkait. Agar para petani bisa segera melakukan cocok tanam dan saluran air kembali lancar.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, Suyarno mengatakan, untuk mengatasi tanggul saluran irigasi yang jebol itu harus dilakukan pengurukan tanggul yang saat ini kondisinya menipis. Sebab, jika tidak dilakukan pengurukan, saat dilakukan perbaikan pelengsengan yang jebol, tidak akan bisa bertahan lama, lantaran tanah penahannya tipis.
"Tanggulnya harus kita uruk lagi, seperti yang kita injak ini, jadi kalau dibangun pelengsengan bisa kuat," kata Suyarno.
Pihaknya juga sudah mendorong dinas terkait untuk segera melakukan normalisasi sungai dan segera melakukan perbaikan pelengsengan tanggul yang jebol, agar para petani warga Bakungtemenggungan bisa segera bercocok tanam lagi dan sawahnya tidak mengalami kekeringan. (khu/gol)
Load more