"GEC ini juga sudah memasuki babak final, dan para peserta selain diwajibkan untuk membuat perencanaan asli dinding penahan tanah, mereka juga diminta untuk membuat sebuah prototype untuk diuji para ahli,"ucapnya.
"Kami bangga, bisa mengikuti perlombaan dan mencapai juara serta membanggakan dan mengangkat nama UMS terutama jurusan laboratorium mekanika tanah," terang mahasiswa Semester 7 UNS Surakarta.
Ditanya soal kesulitan, Rizki dan tim menganggap waktu adalah masalah utama, karena dianggap agak kurang, sehingga membuat mereka sempat tertekan sehingga eksekusinya juga jadi kurang lebih maksimal.
"Lomba ini tentang mengukur kekuatan geoteknik sebagai alternatif perancangan pada stabilitas lereng. Istilahnya kita menggunakan suatu polimer kayak plastik gitu kita ingin memperkuat lereng itu supaya dia tidak longsor karena metode-metode sebelumnya itu dia hanya metode konservatif, dan kita ingin mengefektifkan itu supaya lebih murah dan juga lebih aman dengan menggunakan metode tersebut," tandasnya.
GEC ini memperebutkan total hadiah Rp24 juta, dengan perincian juara 1 mendapatkan hadiah Rp10 juta, juara 2 mendapatkan hadiah Rp7,5 juta, juara 3 mendapatkan hadiah Rp5 juta, juara harapan 1 dan 2, masing-masing Rp1juta. (msi/hen)
Load more