Polisi Belum Menyimpulkan Faktor Penyebab Tewasnya CA (21) Mahasiswi Unair
- khumaidi
Menurut Dekan FKH Unair Prof Dr Mirni Lamid, korban sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH), program coasistensi dan sekarang masuk divisi di Laboratorium Parasitologi, lantai dua Kampus A Unair.
Prof Dr Mirni Lamid juga mengatakan bahwa korban adalah sosok yang baik. Korban juga memiliki banyak sahabat dan teman.
Pengakuan ayah korban, diketahui korban berasal dari Kediri. Gunawan, ayah sambung korban menduga putrinya itu bunuh diri.
Sedangkan saat mencocokkan isi surat wasiat dan tulisan korban lainnya, ditemukan kesamaan, sesuai pengakuan Gunawan.
Rekaman cctv sehari sebelum korban tewas, Satreskrim Polresta Sidoarjo menemukan bukti baru, yaitu lima rekaman CCTV korban tepat sehari sebelum tewas.
CCTV berasal dari tempat tinggal korban, yaitu di Apartemen Praxis Jalan Kayoon, Surabaya.
Rekaman pertama, korban terlihat memakai kaus putih, keluar kamar sendirian. Dia menenteng jaket berwarna biru, rambut dikuncir rapi dan menggunakan sendal selop. Rekaman kedua, korban berjalan memasuki lift menuju parkiran mobil.
Rekaman ketiga, terlihat korban saat berada di lift. Ia sempat berkaca melalui pantulan dinding lift. Rekaman keempat, korban keluar lift dan berjalan di menuju mobil miliknya, honda jazz hitam, AG 1484 BY.
Sedangkan rekaman terakhir, korban sudah berada di dalam mobil dan meninggalkan apartemen pukul 15.05 WIB.
Korban diyakini bunuh diri keyakinan itu disampaikan Dekan FKH Unair, Prof Dr Mirni Lamid maupun ayah sambung korban, Gunawan.
"Sebetulnya perlu saya jernihkan berita pertama yang dari pers Sidoarjo itu kan, anak saya seolah-olah meninggalnya karena pembunuhan dan lain sebagainya, itu enggak betul," kata Gunawan, Senin (6/11) kemarin.
Polisi memeriksa sembilan saksi, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, telah memeriksa sembilan orang saksi. Mulai dari keluarga hingga kolega korban yang ada di kampus. (khu/far)
Load more