Surabaya, tvOnenews.com - Ibu Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah, korban pembunuhan oleh mertuanya sendiri di Purwodadi, Pasuruan mempunyai firasat buruk jauh hari sebelum peristiwa sadis itu terjadi. Nurul Afini, sang ibu kerap ditelepon korban yang ingin meminta maaf dan ingin menaikkan haji kedua orang tuanya, jika mempunyai uang banyak.
Menurut Afini, sebelum kejadian pembunuhan itu terjadi, Selasa siang, sang putri sempat video call dengannya. Dalam perbincangan video call itu, Diyanah tak banyak menyampaikan keluhannya dalam menempuh rumah tangga dengan Sueb Sugiantoro, meski hidupnya serba kekurangan.
“Hanya saja dalam perbincangan itu anak saya ini sering meminta maaf kepada saya. Dia sering mengucapkan ‘maafkan saya ya bu’. Itu sering diucapkan. Beberapa hari sebelumnya juga sering ngucapin permintaan maaf. Padahal ya saya anggap Diniyah ini gak ada salahnya,” ungkap Nurul Afini, saat ditemui di rumahnya, Perumahan Sinar Amerta Medayu Selatan, Surabaya.
Nurul beranggapan, apa yang dilakukan putrinya ini karena dia sedang hamil tujuh bulan. Makanya dia tidak ingin berbuat salah kepada siapa pun, termasuk kepada kedua orang tuanya. Karena itu, dia memaklumi apa yang diucapkan sang putri.
Selain itu, wanita berusia 23 tahun itu mempunyai niat ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dengan memberangkatkan ibadah haj. Hal ini dilakukan jika Diyanah mempunyai uang banyak.
“Waktu itu, saya bilang ke Diyanah kalau ibu dan ayahnya dalam waktu dekat ini mau menjalankan ibadah umroh ke Tanah Suci. Dia bilang, lho nanti siapa yang menjaga saya dan anak saya kalau sudah lahir. Terus saya bilang, yaa nanti saya doakan biar kelahiranmu berjalan lancar,” kisah wanita berhijab ini.
“Terus dia mengatakan kalau punya niatan ingin menunaikan ibadah haji dengan suaminya. Sekalian juga mengajak ibu dan ayahnya, hajinya bareng-bareng. Hal ini dilakukan jika dia sudah mempunyai uang banyak. Saya aminkan saja karena niatnya sangat baik,” imbuhnya.
Satu hal lagi, sudah lama orang tua Diyanah ini menginginkan sang putri dan suaminya pindah tempat tinggal dari rumah Khoiri, ayah Sueb, Nurul khawatir , karena Khoiri sudah tidak beristri. Selain itu juga dikabarkan mertuanya itu suka main perempuan dan mabuk-mabukan. Kekhawatirannya pun terjawab, sang putri pun meregang nyawa dihabisi Khoiri dengan cara digorok.
“Sudah berulang kali saya sampaikan kepada suaminya Diyanah kalau bisa secepatnya pindah dari rumah ayahnya itu. Karena saya menganggapnya ini tidak baik bagi rumah tangga mereka. Tapi sepertinya Sueb itu berat meninggalkan ayahnya,” katanya.
“Atau mungkin juga dia tidak punya uang untuk kontrak rumah. Hingga akhirnya kejadian ini terjadi. Saya kehilangan putri dengan cara tragis,” tutur Nurul Afini sambil terisak, menangis. (msi/far)
Load more