Kecam Bantuan dari SpaceX, Pakar Menilai Israel Justru Ingin Menyembunyikan Aksi Genosida di Gaza
- Istimewa
Dhila menilai bahwa Israel hanya mengkhawatirkan masyarakat internasional akan dapat mengakses kebenaran berita di Gaza melalui layanan internet yang disediakan Starlink. Lebih dari itu, menurutnya Israel tidak ingin aksi genosida kepada warga sipil Palestina diketahui dunia luar.
Dosen HI UNAIR itu juga telah memprediksi bahwa Israel tidak akan diam ketika Elon Musk menyalurkan bantuan internet ke Gaza.
Ia mengkhawatirkan bahwa genosida terhadap rakyat Palestina akan semakin masif terjadi dan dunia internasional tidak bisa berbuat banyak karena tidak mengetahui kondisi yang ada di dalam wilayah Gaza. Alih-alih, hal ini justru menjadi bumerang bagi rakyat Palestina.
“Israel bisa dengan mudah melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Gaza yang saat ini dan sebelumnya ketika masih ada jaringan internet kita juga sudah melihat apa yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Then without the internet we should prepare for the worst thing to happen,” tutur dosen HI UNAIR itu.
Implikasi Bantuan Terhadap Resolusi Konflik
Dhila menuturkan keberadaan starlink tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap proses perdamaian karena konflik antara Palestina-Israel memiliki kompleksitas yang tinggi dan sulit dipecahkan.
Dalam hal ini, salah satu upaya paling memungkinkan adalah proses negosiasi dan diplomasi. Kemudian, salah satu solusi yang memungkinkan adalah two state solutions.
Lebih lanjut, Dosen HI UNAIR itu menjelaskan bahwa jaringan internet hanya dapat digunakan oleh organisasi kemanusiaan yang telah terafiliasi sehingga tidak akan mempengaruhi dinamika konflik di Timur Tengah.
“Sebagaimana yang disampaikan Elon Musk bahwa jaringan internet hanya bisa digunakan oleh organisasi kemanusiaan apabila ini dijalankan dengan baik dan benar seharusnya tidak akan berdampak terhadap dinamika konflik yang ada di Timur Tengah,” pungkasnya.
Namun, apabila layanan ini digunakan oleh aktor tidak bertanggung jawab, hal ini justru akan menimbulkan beragam resiko seperti misinformasi dan disinformasi, kriminalitas di ruang siber, penyerangan critical infrastructure, hingga siber terorisme, yang dimana semakin memperunyam konflik yang ada di Timur Tengah.(msi/muu)
Load more