“Kami berhasil sampai dengan perolehan waktu satu menit 37 detik,” ungkapnya.
Mahasiswi Departemen Teknik Material dan Metalurgi itu melanjutkan, pada 12 Oktober 2023 digelar final race yang diikuti oleh segenap tim dari tiga benua yang berpartisipasi, yaitu Asia, Amerika, dan Eropa.
“Semua tim bersiap di garis start dan melalui lap sebanyak 10 kali dengan panjang lintasan 904 meter. Final race ini sangat menegangkan karena kami mulai start dari posisi kelima,” beber Rinda.
Adrenalin tim Sapuangin ITS semakin terpacu kala posisi mobil hemat energi andalannya mengalami ketertinggalan. Dengan demikian, mereka harus melaju kencang dari urutan terakhir agar tak mengalami kekalahan.
Demi mengharumkan nama Ibu Pertiwi, tim mobil hemat energi ITS ini perlahan-lahan mengejar ketertinggalan hingga berhasil menduduki posisi ketiga. Rinda mengatakan, kemenangan tim Sapuangin ITS meraih juara tiga dunia menjadi kebahagiaan dan kebanggaan luar biasa bagi tim. Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras dan usaha yang mereka tempa selama tiga bulan ke belakang.
“Sesuai slogan kami, doa ibu yang selalu menyertai turut menjadi pendukung keberhasilan kami mengharumkan nama bangsa,” pungkas Rinda merasa bangga. (msi/hen)
Load more