Gresik, tvOnenews.com - Siapa sangka, dibalik keindahan dan megahnya Masjid Hajjah Andi Nurhadi yang menghiasi Makassar, tersimpan kisah inspiratif dari seorang arsitek muda asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Arsitek muda yang mendedikasikan karyanya untuk membangun pusat peradaban Islam yang sangat megah di Indonesia Timur ini, yakni Ar Akhmad Fatah Yasin, IAI (Owner & Pricipal Architect) bersama team Imajiner Arsitek.
“Kami tidak akan berhasil tanpa team dari Imajiner Arsitek,” jelas Ar Akhmad Fatah Yasin.
Sosok Akhmad Fatah Yasin atau yang kerap disapa Afys itu, merupakan putra daerah asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang telah melibatkan diri dalam proyek-proyek monumental sejak tahun 2005.
Dua struktur ikonik, yakni Masjid Hajjah Andi Nurhadi dan AAS International Hospital, merupakan buah karya dan kreativitasnya bersama tim yang luar biasa. Meski namanya mungkin belum setenar arsitek-arsitek terkemuka, namun kontribusinya dalam menciptakan keindahan dan kemegahan sebuah bangunan, tidak terbantahkan.
Dikatakannya, dalam proses merancang Masjid Hajjah Andi Nurhadi Makassar, Afys menggabungkan elemen-elemen seni dan sejarah yang mengesankan. Masjid ini memiliki kemiripan dengan Kapal Pinisi, yang merupakan penghormatan terhadap suku Makassar dan suku Bugis yang terkenal sebagai pelaut ulung.
"Kapal Pinisi bukan hanya simbol kegagahan dalam mengarungi lautan luas, tetapi juga kebanggaan budaya,” lanjut Afys.
Masih menurut Afys, Masjid Hajjah Andi Nurhadi terinspirasi oleh Masjid Istiqlal Jakarta, salah satu masjid agung terbesar di Indonesia. Di pelataran luar, tersedia fasilitas Plaza UMKM yang dirancang menjadi pusat ekonomi dan pemberdayaan. Sementara di dalamnya berkonsep “Rahmatal Lil Alamin” mengambil inspirasi dari Kota Suci Madinah, yang memberikan nuansa kedamaian dan keramahan bagi jemaah yang datang.
Masjid Hajjah Andi Nurhadi juga akan menjadi rumah bagi berbagai fasilitas penting, termasuk restoran, aula yang berkapasitas lebih dari 100 jemaah, dan ruang salat berkapasitas 20.000 jamaah di tiga lantai. Masjid ini tidak hanya dijadikan tempat ibadah saja. Masjid juga akan menampilkan Museum Rasulullah.
“Di dalam Museum Rasulullah banyak berisi di dalamnya tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW, serta berbagai lorong bersejarah lainnya, mulai dari lorong gajah, lorong qisoh, lorong mukjizat, lorong Sidrotul Muntaha, dan lorong Al-Qur’an,” paparnya.
Tidak hanya itu saja, Afys juga telah menciptakan fasilitas tambahan seperti perpustakaan, taman bermain, toko, pusat tahfidz Al-Qur’an (TPQ), dan kantor renovasi. Puncak dari keindahan di masjid ini adalah Menara Masjid setinggi 171 meter yang menawarkan tiga fasilitas luar biasa, termasuk sky resto deluxe, observation deck, dan sky resto VIP.
Sumbangsih Arsitek asal Pulau Bawean Gresik ini juga nampak pada keberadaan AAS International Hospital yang menjadi rumah sakit rujukan di Kota Makassar. Dibangun di atas lahan seluas 34 hektar, yang berada dalam kawasan yang sama dengan Masjid Hajjah Andi Nurhadi. Rencananya rumah sakit itu akan dilengkapi dengan fasilitas publik, seperti tempat perbelanjaan dan hunian.
“Bahkan RS Internasional yang menjadi pusat pelayanan kesehatan jantung dan saraf secara terpadu dan komprehensif,” sambung Afys.
Terakhir, Afys dengan bangga menyebut jika pembangunan ini sebagai Muara Pandang Islam, di Ujung Pandang, sebuah upaya untuk membawa kebijaksanaan Islam dan syiar agama kepada masyarakat, serta menjadi pusat peradaban menuju masa kejayaan Islam yang penuh gemilang.
“Muara Pandang Islam di Ujung Pandang, ibaratnya membawa kearifan menyampaikan syiar, menjadi episentrum peradaban menuju masa kejayaan Islam yang gemilang,” tutup Afys. (mhb/gol)
Load more