Ekespedisi Rupiah Berdaulat 2023 BI di Pulau Raas, Sosialisasi Pentingnya Mengenal Mata Uang Rupiah
- timt vone - tim tvone
"Mencintai, dengan mengenali, merawat dan menjaga rupiah dari tindak kejahatan pemalsuan uang. Ketika sosialiasi CPB (Cinta, Paham, Bangga) rupiah ini dimasifkan maka tindak kejahatan pemalsuan uang dapat ditekan," ungkap Sonny.
Sonny juga menjelaskan kepada masyarakat di Pulau Raas tentang ciri ciri uang rupiah asli. Ada sejumlah ciri khusus yang dapat dikenali masyarakat.
"Dilihat warnanya terang, terdapat benang pengaman, terdapat gambar pahlawan ketika diterawang, rectoverso (gambar saling isi antara sisi depan dan belakang yang memiliki tingkat presisi yang tinggi), ketika diraba terdapat bagian yang kasar di bagian tertentu seperti pada blind code, angka nominal dan frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Sonny.
Selain kasus uang palsu, Muhammad Zainullah, salah satu warga Alas Malang, Kecamatan Raas yang mengikuti sosialisasi CBP mengeluhkan di beberapa warung di desanya tidak menerima uang koin 100 dan 200 rupiah.
"Kebanyakan warung tidak mau menerima uang koin 100 dan 200 rupiah, jadi disini saya bertanya apakah uang tersebut masih bisa digunakan sebagai alat tukar," tanya Zainullah.
Sonny pun menjelaskan bahwa mata uang 100 dan 200 rupiah masih sah digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia. Maka dari itu, CBP dari Bank Indonesia ini digelar agar masyarakat mendapatkan edukasi yang benar tentang mata uang rupiah. Sehingga, ketika masyarakat paham dan mengenali rupiah akan timbul rasa bangga terhadap mata uang rupiah.
"Kenapa musti bangga dengan rupiah, karna rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, rupiah alat pemersatu bangsa. Rupiah adalah salah satu simbol kedaulatan negara," pungkas Sonny Prima Idhana, KPW BI Provinsi Jawa Timur. (gol/hen)
Load more