“Kekompakan masyarakat dalam pengelolaan GWD juga berhasil menghilangkan kebiasaan masyarakat yang mencari ikan dengan cara dibom. Dengan adanya terumbu karang, ikan-ikan juga semakin banyak,” ujarnya.
Tidak heran, GWD yang ada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo ini dijadikan lokasi penutupan rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLH) 2023.
PT Bumi Suksesindo (BSI/Perusahaan) bekerja sama dengan Kelompok Wisata Pesona Bahari mengadakan kegiatan transplantasi terumbu karang di perairan masuk Selat Bali ini, Sabtu (26/8).
Beberapa instansi pemerintah juga terlibat dalam kegiatan konservasi ini, yaitu Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, dan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Kabupaten Banyuwangi.
Dalam kegiatan konservasi laut ini, 21 rak terumbu karang berukuran 1 meter persegi untuk ditanamkan di dasar laut. Ada berbagai jenis terumbu karang yang ditransplantasikan, yaitu Acropora pocillopora, Acropora granulosa, Acropora millepora, Acropora tenuis, Acropora formosa, Montipora sp, dan Euphyllia paradivisa.
Manajer Departemen Lingkungan (Environment), Doni Roberto menjelaskan bahwa dalam peringatan HLH 2023, pihaknya banyak melakukan kegiatan-kegiatan konservasi laut. Sebelum kegiatan transplantasi terumbu karang di GWD ini, operator tambang Tujuh Bukit ini bekerja sama dengan pengelola wisata Parang Semar Buluagung, Siliragung, Banyuwangi menanam ribuan bakau (mangrove), bersih-bersih pantai, penanaman ribuan pohon bakau, hingga melepasliarkan ratusan ekor tukik atau anak penyu.
Menurut Doni, anak perusahaan Merdeka Copper Gold itu mendukung kegiatan transplantasi terumbu karang karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan, antara lain menjadi habitat dan sumber makanan biota laut, menjadi pelindung ekosistem, mengurangi pemanasan global, dan penghasil komoditas perikanan.
“Apabila dikelola dengan baik, wilayah terumbu karang juga bisa menjadi objek wisata yang indah,” ujar Doni.
Load more