"Hal terpenting, bahwa bayi ini sudah terpisahkan dengan baik kurang dari 1 jam," ujarnya.
"Ini sesuai prediksi kami, tapi tentu kita tidak boleh jumawa. Kami harus antisipasi semua kemungkinan. Itu semua yang kerjakan tim bedah kembar siam dari RSSA. Kami tim dari Surabaya hanya jaga gawang saja," imbuhnya.
Dia menyebutkan bahwa kecepatan operasi kali ini tak lepas dari peralatan canggih yang digunakan. Operasi ini menggunakan pisau bedah harmonik scalpel yang bisa digunakan untuk pemotongan sekaligus mengantisipasi pendarahan hebat.
"Jadi dengan harmonik scalpel ini kami memotong dinding perut sampai liver itu cepat. Jadi 1 jam sudah pisah. RSSA sudah punya, itu untuk memotong sekaligus menghentikan pendarahan," tandasnya.
Salah satu tim dokter, Satrio Wibowo menambahkan bahwa bayi kembar siam dilahirkan oleh ibu berinisial S.
Bayi itu mengalami pelekatan pada bagian perut hingga tulang dada. Dengan kondisi itu bagian organ hati diduga turut menjadi satu.
"Bayi kembar mengalami pelekatan pada bagian perut hingga tulang dada. Dengan kondisi itu bagian organ hati diduga turut menjadi satu.
Load more