Berikutnya adalah proses baking yang membutuhkan waktu 15 hingga 20 menit dan roti siap disajikan.
”Di samping membuat roti, ke-20 peserta ini juga mendapatkan pengalaman seru, wood painting yang didukung oleh Im Not Trash East, untuk mengisi waktu tunggu selama proses proofing dan baking yakni kegiatan melukis di atas limbah kayu berkarakter yang tengah booming di media social," kata Elsa.
“Saya sangat senang dengan kegiatan semacam ini karena banyak sekali manfaatnya bagi anak-anak seperti Jasmine. Kebetulan Jasmine juga memang suka tata boga, jadi bisa lebih percaya diri dan pengalamannya bisa langsung membuat roti di dapur cafe hotel dipandu Chef Yonantha yang juga Teman Tuli juga, pasti sangat menyenangkan untuk anak-anak ini,” tutur Uti, orang tua Jasmine, salah satu murid dari Aora Wistara.
“Di sini tadi belajar buat roti dan melukis juga, saya sangat senang dan semoga nanti diadakan lagi ya. Sangat bangga melihat roti-roti buatan saya keluar dengan sangat bagus, rapi dan wangi, ternyata saya berbakat juga,” kelakar Jason, salah satu murid dari Aora Wistara.
Eriana salah satu pengagas acara sosial berharap tidak berhenti di sini saja, setelah sukses mengadakan program CSR “Baking Class at Parigie with Teman Tuli”, juga terdapat program bagi disabilitas dengan lebih inovatif agar nantinya lebih banyak industri di tengah masyarakat yang semakin peduli terhadap pentingnya ekosistem hingga infrastruktur yang inklusif. .
“Antusias sekali ya dengan kegiatan baking class ini pengalaman perdana kami di Im Not Trash East yang sangat menyentuh hati, kegiatan yang sangat bermanfaat dan layak diadakan kembali,” pungkasnya. (zaz/far)
Load more