Kediri, tvOnenews.com – Pengosongan rumah warga Persada Sayang di Kecamatan Mojorot, Kota Kediri, diwarnai aksi penolakan warga bersama mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri. Aksi adu mulut dan penghadangan terjadi saat petugas akan melakukan pengosongan aset Dinas Kesehatan Provinsi Jatim yang telah dihuni warga selama puluh tahun.
Mahasiswa terlibat adu mulut dengan petugas gabungan, bahkan juga terjadi saling dorong antara mahasiswa, saat akan membuka pintu pagar rumah warga Persada Sayang. Satu mahasiswi PMMI nyaris pingsan dan menangis histeris karena petugas memaksa masuk untuk melakukan pengosongan rumah.
“Tunggu dulu pak disana kita lakukan koordinasi, tunggu ada proses hukumnya pak,” tolak mahasiswa bersama warga, Senin (5/6).
Puluhan mahasiswa yang membela rakyat, juga sempat bersitegang saat proses negosiasi dengan Pemprov Jatim. Bahkan mahasiswa juga sempat menghadang truk-truk yang akan memindahkan barang-barang warga Persada Sayang.
Seluruh isi dan perabotan warga dibawa keluar dari dalam rumah untuk dipindahkan, serta rumah dilakukan penyegelan oleh petugas Satpol PP Provinsi Jatim.
Kuasa hukum Agustinus Juliando mengatakan pengosongan 20 rumah kepala keluarga seharusnya ditangguhkan karena pihaknya sudah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Kediri.
“Prosedur dan mekanisme yang telah ditempuh dan dilakukan tidak melanggar Undang-undang, untuk itu institusi Pengadilan dibentuk oleh negara. Saya tadi sudah menegaskan tim dari provinsi untuk menghormati keadilan,” jelasnya.
Sidang perdana masih akan dilakukan pada hari Rabu mendatang tanggal 7 Juni di PN Kediri. (min/hen)
Load more