Surabaya, tvOnenews.com - Ribuan warga Kota Surabaya terutama jamaah Muhammadiyah Jumat pagi (21/04) sekitar pukul 06.00 pagi menggelar Sholat Idul Fitri (sholat ied) yang dipusatkan di depan monumen nasional Tugu Pahlawan Surabaya.
Sholat Ied diikuti oleh sekitar 2000 jamaah warga Kota Surabaya terutama perkumpulan jamaah Muhammadiyah yang merayakan Idul Fitri yang telah ditetapkan jauh hari lalu.
Setelah sholat Ied, dilanjutkan ceramah Idul Fitri yang menekankan beberapa hal terutama mengenai nikmat keimanan dan persatuan umat Islam.
"Nikmat iman dan Islam harus kita jaga dengan menjaga sholat lima waktu, selain itu kita juga harus menjaga ukhuwah kita dengan saudara kita sesama muslim terutama yang akan melaksanakan sholat Idul Fitri besok pagi," tuturnya.
Terkait adanya perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri dimana pemerintah dan warga Nahdiyin yang baru akan melangsungkan sholat Ied besok Sabtu (22/4), Khotib sholat Ied mengimbau untuk bisa saling menghargai karena perbedaan dalam Islam adalah rahmat.
"Perbedaan dalam Islam adalah rahmat, kita wajib menjaga ukhuwah wathania dan ukhuwah islamiyah sebagai sesama muslim," tambah Hamri dalam khotbahnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, sholat Ied di Jalan Pahlawan selesai. Seluruh jamaah yang hadir saling bersalaman bersama keluarganya masing-masing.
Tidak sedikit yang memilih mengabadikan momen dengan berfoto bersama dan membuat video ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berlatar belakang monumen Tugu Pahlawan.
Sebagaimana diketahui, PW Muhamadiyah Jawa Timur menggelar sholat Idul Fitri di hari Jumat (21/4) yang digelar di 101 titik di seluruh wilayah Kota Surabaya. Salah satunya dipusatkan di depan Tugu di Jalan Pahlawan, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur.
Ustaz H. Hamri Aljauhari, penceramah dalam ibadah sholat Ied tersebut, mengajak para jamaah untuk bersyukur dengan mengucap hamdalah karena telah diberikan kenikmatan umur panjang dan kesehatan.
"Untuk itu, mari kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah baik dalam waktu sepi maupun ramai, serta menjalankan ibadah sholat lima waktu," katanya.
Sementara dari pantauan jalan di beberapa ruas di Kota Surabaya pada pagi hari, juga tampak lebih lenggang dibandingkan hari biasanya.
Hal tersebut diperkirakan karena sudah mulai banyak warga yang meninggalkan Kota Surabaya untuk melakukan mudik Lebaran ke kampung halaman. (zaz/hen)
Load more