Ternyata Penyakit Leptospirosis Tidak Hanya Disebabkan Kencing Tikus, Apa Saja Hewan yang Bisa Menjadi Penyebab Leptospirosis?
- tvOne - istimewa
Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terluka atau lapisan mukosa (selaput lendir) mulut, saluran cerna, saluran hidung dan selaput mata. Bakteri leptospira mengikuti aliran darah menuju seluruh tubuh dan menyerang organ-organ penting seperti hati, jantung, ginjal, paru dan otak.
Dalam artikel yang diunggah unairnews, pakar kesehatan masyarakat Notobroto HB, Mirasa YA, dan Rahman FS menulis terkait leptospirosis dan faktor resikonya. Leptospirosis ini merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonotik), tersebar luas secara global dan berpotensi wabah. Angka kematian akibat leptospirosis cukup tinggi berkisar 5% sampai 12%.
“Penyakit ini banyak ditemukan baik di daerah tropis maupun subtropis, di dataran tinggi maupun rendah. Disebabkan oleh bakteri leptospira yang berbentuk spiral, penularan penyakit ini dapat secara langsung jika terjadi kontak antara membran mukosa atau kulit yang terbuka dengan sumber infeksi atau melalui media seperti air, tanah, atau makanan yang tercemar bakteri ini. Beberapa hewan yang dapat menularkan penyakit ini di antaranya tikus, ternak, anjing, dan kucing,” ungkapnya.
Angka kesakitan akibat leptospirosis cukup tinggi, diperkirakan 320.000 kasus per tahun. Kebanyakan kasus terjadi di area dengan penduduk yang padat, sering banjir, manajemen limbah yang kurang baik, serta kondisi sanitasi yang buruk.
Di Indonesia, angka kejadian leptospirosis juga cukup tinggi. Beberapa daerah melaporkan adanya kasus leptospirosis yang selalu terjadi setiap tahun dengan angka kejadian yang tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
Tingginya kasus leptospirosis ini, lanjutnya, dihubungkan dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Kondisi perumahan dan sanitasi tempat kerja merupakan faktor lingkungan yang memengaruhi penularan leptospirosis. Tempat pembuangan sampah yang terbuka, keberadaan tikus, bangunan rumah semipermanen, gedung yang tidak memiliki langit-langit menyebabkan tikus mudah memasuki rumah.
“Keberadaan sampah di sekitar rumah mendukung keberadaan tikus di sekitar rumah. Banjir, genangan air, selokan yang tidak mengalir dengan lancar, sanitasi rumah yang kurang baik, dan tingginya curah hujan berhubungan dengan kejadian penyakit ini,” ujar Notobroto dalam artikelnya tersebut. (msi/gol)
Load more