Ada beberapa benda bagian dari sesaji yang ditanamkan di bagian inti. Fungsi peripih sebagai penghidup energi dari dunia bawah. Biasanya di atap candi juga ada lubang—penghubung dunia atas. Kemudian bertemu di dunia manusia yang diwakilkan dengan adanya yoni atau arca di bagian tengah candi.
Menurut Wicaksono saat di konfirmasi melalui ponselnya, setiap candi biasanya dilengkapi dengan peripih yang menjadi syarat dalam pendirian suatu bangunan suci.
"Jadi, bedanya dengan candi gaya Jawa Tengahan, pada candi gaya Jawa Timuran posisi peripih biasanya diletakkan pada bagian dinding," kata Wicaksono.
Disinggung sejauh mana peripih ini memperkuat hipotesis terkait perpindahan Kerajaan Medang Jawa Tengah ke Jawa Timur, Wicaksono mengatakan, temuan peripih berikut lokasinya cocok dengan data arkeologis lainnya.
"Hal ini dikuatkan salah satu warga juga menemukan arca Siwa Trisirah (Siwa Mahadewa) tidak jauh dari Situs Pendem. Arca Siwa Trisirah erat dengan gaya Jawa Tengahan. Begitu pula ukuran batu bata, menandakan situs itu dibuat pada masa pra-Majapahit.
Wicaksono juga menjelaskan, saat itu penguasa terakhir Kerajaan Medang, Jawa Tengah, Dyah Wawa memerintah menantunya, Mpu Sindok, menganugerahkan Prasasti Sangguran. Tidak berselang lama kemudian Mpu Sindok memindahkan kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
"Situs Pendem diperkirakan rusak dan tertimbun tanah sejak lama. Menurut Wicaksono tahun 1812 situs itu masih tercatat dalam perjalanan JL Van Sevenhoven—seorang Residen Belanda. Namun tahun 1930 situs itu tidak terdata dalam catatan kepurbakalaan Belanda. Sehingga ada dugaan tahun 1900-an Candi Pendem atau Candi Mananjung sudah rata dengan tanah," pungkasnya. (eco/hen)
Load more