Menurutnya, pihak keluarga, terutama istri dan anaknya masih mengalami trauma mendalam. Dijelaskan, jenazah korban tiba di rumah duka pada Jumat (2/9/2022) malam atau setelah Maghrib sekitar pukul 19.00 wib dengan didampingi petugas dari TNI dan langsung dimakamkan di TPU Desa Geblog pada pukul 21.00 wib.
“Yang jelas pihak keluarga sudah melihat kondisi jenazah sebelum dimakamkan. Kami ikhlas dan menerima itikad baik dari para petugas TNI yang datang ke rumah duka,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna, menyebut bahwa insiden yang melibatkan oknum TNI Yonif 411/Raider Salatiga, terjadi pada Kamis (1/9/2022).
Peristiwa tersebut dipicu oleh adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh kelima orang warga Temanggung tersebut terhadap Pratu RW yang tak lain adalah anggota Yonif 411/Raider Salatiga.
Kronologinya, Pratu RW yang saat itu tengah memboncengkan sang istri yang sedang hamil 6 bulan terserempet oleh rombongan yang terdapat dalam satu unit mobil pick up di sekitar depan rumah dinas Wali Kota Salatiga.
Bukannya berhenti dan meminta maaf, AWP dan keempat temannya justru langsung kabur dari lokasi. Bahkan, sebelum kabur dari lokasi, AWP dan keempat temannya sempat membentak Pratu RW dan istri.
"Namun yang bersangkutan tidak menghiraukan dan sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW malah dihentikan oleh saudara Argo Wahyu Pamungkas (AWP). Selanjutnya saudara AWP bersama keempat temannya tersebut menggeroyok Pratu RW," ujarnya di Jakarta.
Load more