"Tahun ini sedikit berbeda, karena yang dijamas bukan hanya dari benda pusaka kabupaten tapi juga pusaka yang ada di Masjid Agung Kauman kita gabung untuk dilakukan pembersihan," ucap Bupati Kebumen Arif Sugiyanto kepada wartawan usai prosesi jamasan, di Pendopo Kabumian, Jumat sore.
Menurut Arif Sugiyanto kegiatan jamasan pusaka ini bukan sesuatu hal yang berbau syirik dan menyalahi aturan agama. Ini wujud generasi penerus melestarikan budaya dan menghormati apa yang menjadi warisan para leluhur.
"Jadi ini bukan syirik, ini budaya. Syirik itu kalau kita sembah-sembah, kita nggak menggangungkan pusaka. Ini kan nguri-nguri budaya, mengingatkan kita kepada para nenek moyang kita, dengan keris dan tombak mereka berjuang melawan penjajah," tandas Arif.
Jamasan berarti memandikan, mensucikan, membersihkan, merawat dan memelihara. Sebagai wujud rasa terimakasih dan menghargai peninggalan atas karya seni budaya nan adiluhung para generasi pendahulunya kepada generasi berikutnya. (wkn/act)
Load more