Ingin Temui Prabowo, 50 Pensiunan Pegawai PTPN IX Jawa Tengah Nekat Jalan Kaki Brebes - Jakarta
- Tim tvOne - Tri Handoko
Brebes, tvOnenews.com - Puluhan pensiunan pegawai atau purnakarya Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) IX yang tergabung dalam Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Jawa Tengah, melakukan aksi jalan kaki Brebes - Jakarta, untuk menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta.
Sebelum menggelar aksi jalan kaki, puluhan perwakilan pensiunan pegawai PTPN ini, terlebih dulu menggelar orasi dari depan Halaman bekas Pabrik Gula (PG) Jatibarang, Kabupaten Brebes, Minggu (29/06/2025) pagi.
Mereka nekat melakukan aksi jalan kaki untuk menuntut kelayakan gaji pensiunan yang selama ini diterima. Meski usia mereka antara 56 hingga 78 tahun, tetapi terlihat bersemangat melakukan aksi ini. Bahkan, sepanjang jalan mereka meneriakan yel-yel sambil membawa bendera merah putih dan bendera FKPPN.
Sedikitnya ada 50 orang pensiunan PTPN IX Jawa Tengah, yang akan berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 300 kilometer lebih.
Ketua Harian DPW FKKPN IX Jawa Tengah Rohim mengatakan, bahwa aksi jalan kaki dari Brebes menuju Jakarta, selain menuntut gaji pensiunan yang layak, mereka juga menuntut hak-hak purnakarya yang belum dibayar lunas, agar segera dilunasi. Kemudian, mendesak Dana Pensiun Perkebunan (Depenbun) untuk segera dilakukan audit.
"Hari ini, ada 50 orang perwakilan FKPPN mulai aksi jalan kaki ke Jakarta untuk menemui Presiden Prabowo, dan diperkirakan akan sampai 12 hari ke depan," kata Rohim kepada awak media.
FKKPN menurut Rohim akan menyampaikan 3 tuntutan yang akan disampaikan ke Presiden Prabowo. Yakni, meminta agar gaji pensiun golongan IA yang semula Rp 150.000 untuk dinaikkan menjadi Rp 1.500.000. Sedangkan untuk golongan IB keatas disesuaikan skala kelipatan golongan dan masa kerjanya berlaku per 1 Januari 2025.
Kemudian, mendesak hak-hak purnakarya yang belum dibayar lunas agar segera dilunasi. Antara lain, uang penghargaan masa kerja, medali emas masa kerja, uang cuti dan pengosongan rumah.
"Terakhir, kami menuntut agar Dapenbun segera di audit," jelas Rohim.
Rohim mengungkapkan, saat ini banyak purnakarya PTPN IX yang menerima gaji pensiun tidak layak, dan dinilai tidak manusiawi. Bahkan, ada yang satu bulan hanya menerima haji pensiun Rp 50.000, Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Padahal mereka merupakan pensiunan BUMN, yang telah lama mengabdi untuk negara.
Load more