Pekalongan, tvOnenews.com - Sejak awal Mei lalu, Sebanyak 150 personel TNI Angkatan Darat berbondong-bondong menuju Desa Wangkelang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, melintasi jalan sepanjang 25 kilometer dari ibu kota kabupaten dengan kondisi jalan tanjakan dan tikungan curam.
Selama ini tak mudah bagi warga Wangkelang untuk menjalani aktivitas sehari-sehari dengan kondisi pemukiman mereka yang jauh terpencil dengan banyak keterbatasan fasilitas, khususnya infrastruktur jalan.
Kepala Desa Wangkelang, Slamet Priyadi, menyebut kondisi jalan bak sungai kering, menjadikan banyak warga harus menjadikan kecelakaan kecil seperti terpeleset, jatuh, dan tergelincir, menjadi sebuah risiko wajar yang harus dialami.
Tentara dan warga bergotong royong dalam kegaiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Pekalongan.
"Dengan jalan seperti itu, kecelakaan menjadi sebuah risiko harus dihadapi, utamanya saat musim hujan, karena jalanan licin dan terjal. Bahkan tak jarang kecelakaan mengakibatkan luka permanen, seperti pernah terjadi pada seorang ibu yang jatuh dan mengalami patah tulang," kata Slamet Priyadi, Selasa (6/6/2023).
Slamet juga menyebut bahwa jalan tersebut terakhir di perbaiki oleh desa tahun 2015, setelah itu perbaikan dilakukan dari gotong royong warga, karena sejak tahun 2017 status jalan desa diambil alih oleh Pemerintah Daerah.
Keperihatinan warga Desa Wangkelang dengan kondisi jalan rusak ini kemudian menggugah para prajurit TNI menggelar kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke - 116 TA. 2023.
"Dipilih Desa Wangkelang, desa ini jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan cukup jauh, dari Pekalongan sampai memakan waktu 1,5 jam. Kemudian desa cukup terisolir." kata Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).
Apabila kegiatan ekonomi, anak sekolah, turun ke bawah, jalan jelek banyak yang terjatuh," lanjutnya.
Menurut Rizky, pada situasi darurat, orang sakit dan ibu hamil sangat menderita karena jarak jauh. Sehingga hal tersebut menjadi faktor pilihan pihaknya membuat jalan tembus kandangserang-paninggarang.
"Dengan terselesaikannya kegiatan TMMD ini, waktu tempuh yang semula jauh menjadi dekat dan singkat. Mempercepat aktivitas menjual hasil bumi dan sebagainya, dengan jalan mulus," ungkap Letkol Rizky.
Sementara itu Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq mengapresiasi kegiatan TMMD yang merupakan program terpadu antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah bagi kesejahteraan masyarakat.
“Pada hari ini, spirit kegotongroyongan dan kebersamaan kembali kita teguhkan dalam suatu aksi nyata melalui Kegiatan TMMD,” ujar Bupati.
Ia juga berharap, dengan TMMD ini perekonomian masyarakat tambah lancar, anak sekolah menjadi nyaman, angka kecelakaan pun berkurang, wisatanya meningkat dan mempermudah akses kesehatan.
TMMD secara fisik akan menyasar peningkatan jalan Burda volume panjang 1.441 meter dan lebar 3 meter, peningkatan jalan Shandseet volume panjang 1.850 meter dan lebar 3 meter.
Kemudian pembuatan Turap volume panjang 97 meter dan tinggi 0,9 meter s.d 2 meter, dan sasaran tambahan perehaban Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) 1 unit.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga menyampaikan bahwa kegiatan TMMD merupakan bentuk kemanunggalan dengan rakyat oleh sebab itu TNI agar manunggal dengan rakyat untuk menumbuh kembangkan semangat gotong royong membangun desa khususnya di Desa Wangkelang.
"Tumbuhkan semangat, jaga kehormatan, kekompakan dan nama baik satuan dalam bekerja untuk masyarakat", ungkap Danrem Yudha.
TMMD Ke-116 di Desa Wangkelang dengan tema ‘Sinergitas Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat semakin kuat’ ini rencananya berlangsung selama 30 hari sejak 10 Mei 2023 hingga 8 Juni 2023. (hhm/buz)
Load more