Ia mengakui hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih sering terjadi di sejumlah wilayah Jateng selatan pada dasarian pertama Mei 2023.
Akan tetapi, hujan tersebut bersifat sporadis atau tidak merata dan lebih dipengaruhi oleh pemanasan lokal karena saat sekarang sedang berlangsung masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apakah awal musim hujan di sejumlah wilayah Jateng selatan akan berlangsung mundur ataukah sesuai yang diprakirakan sebelumnya.
Awal musim kemarau ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
"Kami masih menunggu hasil analisis curah hujan yang akan dirilis BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah di Semarang," katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan berdasarkan data prakiraan awal musim kemarau 2023 yang dirilis Stasiun Klimatologi Semarang pada bulan Maret, awal musim kemarau di wilayah Jateng berbeda-beda.
Load more