Semarang, tvOnenews.com - Mudik adalah kenikmatan. Dan tiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati tradisi tahunan ini. Tak peduli rasa lelah menghinggap, yang penting happy.
Selain itu juga, faktor irit biaya juga jadi salah satu alasan pemudik agar bisa sampai kampung halaman dengan ongkos seminimal mungkin tapi dengan manfaat semaksimal mungkin.
Seperti yang dilakukan Sutrisno (50), pemudik dari Pasar Baru Jakarta yang melakukan perjalanan ke kampung halamannya di Boyolali. Bersama rombongan, ia mengajak keluarga untuk mudik dengan naik bajaj, angkutan umum yang tiap harinya ia tarik di Jakarta.
Ditemui saat beristirahat di tepi jalan dekat Gombel Semarang, Sutrisno menceritakan, ia dan rombongan berangkat dari Jakarta Selasa (18/4) jam 7 malam dan baru tiba di Semarang Rabu (19/4) jam 8 malam.
Itu artinya ia sudah menempuh waktu 24 jam lebih dari Jakarta ke Semarang. Padahal, tujuan mudiknya adalah Boyolali, masih 70 kilometer lagi.
"Rombongan kita pakai 3 bajaj pak. Yang satu tadi udah belok ke tujuan di Pemalang, sekarang dua rombongan sampai Semarang mau lanjut ke Boyolali. Ini kalau dihitung sudah 24 jam lebih ya. Mungkin nanti sampai Boyolali 12 malam," cerita Sutrisno dengan semangat.
Lamanya perjalanan, lanjutnya, karena memang kecepatan bajaj tidak bisa menyamai kecepatan sepeda motor atau mobil. Selain itu juga kemacetan di jalur pantura terutama antara Karawang hingga Cirebon membuat perjalanan lebih lama.
Load more