Akibatnya kemacetan panjang terjadi di Pantura Pati tepatnya di Desa Widorokandang, Kecamatan Pati Kota sampai perbatasan dengan Kabupaten Rembang sejauh 23 kilometer.
Kondisi ini dikeluhkan oleh para sopir truk. Karena terjebak macet beberapa jam, mereka mengeluh rugi waktu dan biaya bahan bakar menjadi membengkak.
“Saya terjebak macet sejak jam sepuluh malam. Ini ngangkut baliho dari Jakarta mau ke Bali. Kalau macet gini ya rugi waktu dan BBM juga jadi membengkak. Jika biasanya tiga hari sampai Bali, kalau macet gini ya bisa seminggu ini nanti sampainya,” kata salah seorang sopir truk, Yayat, Minggu (2/4/2023).
“Saya terjebak macet dari jam setengah lima pagi. Kalau macet gini ya ruginya pertama BBM, kedua waktu. Harapan kami ya bisa lancar kembali seperti semula. Jangan ada kemacetan lagi karena menyusahkan bagi kami para sopir ini, biaya perjalanan jadi membengkak,” ujar sopir pengangkut tebu dari Trangkil Pati menuju ke Pamotan Rembang, Bongol.
Untuk mengurangi kemacetan, pengguna jalan terutama kendaraan kecil diarahkan melintasi jalur alternatif dari Pati melewati Sampang, Jakenan, Jaken, Batangan, dan Rembang. Sebaliknya dari Rembang melewati Batangan, Jaken dan Jakenan.
Mencegah terjadinya kemacetan pada saat arus mudik lebaran, rencananya pengecoran jalan pantura timur Pati sepanjang 1 kilometer yang ada di daerah Kecamatan Batangan pada H-10 lebaran ditargetkan selesai dan akan dibuka sehingga bisa dilalui para pemudik.
Sementara sisanya 4 kilometer jalan pantura timur Pati yang dilakukan perbaikan akan dilanjutkan pengerjaannya usai lebaran.
Load more