Solo, tvOnenews.com - Ratusan rumah warga di Solo, Jawa Tengah, yang tersebar di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon, terendam banjir, Kamis (16/02/2023) malam.
Dari pantauan tvOnenews.com, air menggenangi rumah warga. Hal ini lantaran meluapnya sungai-sungai dalam kota, sebab airnya tidak bisa keluar akibat tertahan tingginya air sungai Bengawan Solo.
Warga Puncang Sawit sedang evakuasi bayinya saat rumahnya dilanda Banjir.
Dua kecamatan yang dilanda banjir itu, yakni Kecamatan Jebres, meliputi Kelurahan Jagalan, Pucangsawit, Gandekan, dan Sudiroprajan, Sewu. Sementara, Kecamatan Pasar Kliwon, meliputi Kelurahan Sangkrah, Kedunglumbu, Joyosuran, dan Sangkrah.
Semua wilayah tersebut, dilintasi sungai dalam kota, seperti Kali Sonto, Kali Pepe, dan Kali Jenes. Ketiganya merupakan anak sungai Bengawan Solo.
Rumah Paruh Baya yang juga dilanda banjir.
Untuk diKelurahan Jagalan, yang terdampak banjir RT 003/RW 015 sebanyak 50 KK atau 250 jiwa, RT 002 dan 003/RW 014 sebanyak 120 KK atau 480 jiwa.
Sementara, Kelurahan Pucangsawit RT 1,2, dan 3/RW 6 sebanyak 170 KK dan sebagian RT 1/ RW 7. Untuk Kelurahan Gandekan dan Sudiroprajan, hanya sebagian kecil rumah warga.
Warga Puncang Sawit sedang memindahi barang-barang berharganya ke tempat yang lebih tinggi, agar tidak terkena banjir.
Sedangkan di Kelurahan Sangkrah, banjir berada di RT 001, RT 002, RT 004, RW 003 Kelurahan Sangkrah. Ada sekitar 200 rumah di wilayah tersebut.
Menurut Jumadi, warga Putat RT 02 RW 06 Jebres, sungai Bengawan Solo sudah sejak kemarin meluap, namun baru sampai di bantaran sungai.
"Siang tadi pukul dua (Kamis, 16 Februari 2023), hujan deras mengguyur Kota Solo, yang menyebabkan air sungai dalam kota menumpuk tidak bisa keluar lalu meluap ke pemukiman warga," terang Jumadi.
Warga sedang memindahi barang berharganya seperti sepeda motor saat rumahnya dilanda banjir dari sungai Bengawan Solo.
Ia katakan, meski pompa pengendali banjir menyala, namun tidak mampu mencegah banjir akibat tingginya curah hujan. Air dari sungai dalam kota tidak bisa keluar karena sungai Bengawan Solo tinggi.
"Di daerah kami ada sekitar 60 KK yang terdampak banjir. Ketinggiannya bervariasi, mulai 40 cm,1-1.5 meter. Mulai pukul 19.00 WIB, air sudah berangsur turun," imbuh Jumadi.
Warga Puncang Sawit sedang mengungsi karena rumah mereka dilanda banjir.
Berdasarkan informasi dari TIM SAR Rajawali Merah Putih Solo, Diananto katakan, telah mengerahkan sekitar 20 relawannya untuk bergabung dengan sejumlah tim SAR lainnya untuk siaga di titik-titik banjir di Kelurahan Jagalan.
"Meski banjir mulai surut malam ini, namun personil tim SAR tetap disiagakan. Bahkan, perahu karet juga disiagakan untuk antisipasi evakuasi jika air naik kembali," kata Diananto.
Hingga malam ini pukul 23.00 WIB, ketinggian air sungai Bengawan Solo masih siaga merah, dengan ketinggian air 10 meter dilihat dari pos pantau di jembatan Jurug. Ketinggian tersebut sudah melebihi 1,25 meter, dari 8,75 meter batas minimum merah. (ers/aag)
Load more