Bencana Pergerakan Tanah di Desa Parakanhonje Tasikmalaya Meluas, Tebing Setinggi 50 Meter Terbelah
- tim tvOne - Denden Ahdani
"Saya cek lokasi, ternyata banyak warga yang ketakutan. Soalnya kan itu udah retak - retak. Kami atas nama pemerintah Desa mengharapkan pihak geologi segera mengecek kontur tanah ini yang terdampak, supaya ada kejelasan. Masyarakat pun bisa tenang, apakah ini masih layak ditempati atau relokasi," kata Sekretaris Desa Parakanhoje, Hariyano, Rabu (05/10/2022).
Hariyano menambahkan, saat ini yang membuat warga khawatir adalah keberadaan tebing setinggi kurang lebih 50 meter yang sudah terbelah. Pasalnya, di bawah tebing itu terdapat permukiman warga yang berjumlah 40 rumah. Jika tebing itu longsor, maka permukiman akan tertimbun.
"Itu ada tebing kira-kira 50 meter sudah retak besar ya, itu kan di bawahnya permukiman semua, di bawahnya kira-kira 40 rumah. Gak kebayang kalau pegerakan tanah itu menimpa, kan habis itu rumah warga," kata Hariyano.
Jika data awal rumah yang rusak berjumlah 35 rumah, kata Hariyano, tetapi saat ini bertambah menjadi 40 rumah dari total 80 rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah tersebut.
"Kemarin datanya ada 35 rumah yang rusak, sekarang bertambah jadi 40 rumah dari total 80 rumah warga yang terdampak," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 80 rumah warga di Dusun Ciomas, Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya terdampak bencana pegerakan tanah, Selasa (27/09/2022). Dari total 80 rumah warga yang terdampak, 35 rumah kondisinya rusak parah dan harus segera diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Bencana pergerakan tanah ini terjadi pada, Senin (26/09/2022) setelah kampung tersebut terus menerus diguyur hujan sejak sepekan lalu. Mulanya, retakan tanah hanya terlihat di jalan sekitar permukiman, kemudian retakan tanah merambat ke rumah-rumah warga hingga terjadi ambruk.
(dai/ fs)
Load more