Herman melanjutkan, TAPD memastikan angka Rp3 triliun ini juga tidak akan mengganggu optimalisasi visi dan misi Dedi Mulyadi.
Utamanya, jangan sampai dari efisiensi yang dilakukan berdampak negatif bagi masyarakat.
"Dengan catatan, tidak boleh ada kemunduran pelayanan publik, PHK, kita harus jaga kondusivitas. Cai na herang, lauk na beunang," katanya.
Herman mengatakan, efisiensi ini momentum untuk menguatkan kepemimpinan di setiap lapisan birokrasi pemerintahan karena pemimpin yang tangguh, saat efisiensi itu, inovasi, kolaborasi harus dikembangkan.
"Dan tentu tidak menjadikan APBD modal utama pembangunan. APBD hanya stimulus. APBD harus dikelola efektif dan efisien," kata Herman.
Harapannya, melalui efisiensi yang dilakukan dapat mengakselerasi fokus utama Gubernur terpilih Dedi Mulyadi di infrastruktur seperti jalan, jembatan dan irigasi.
Kemudian di sektor pendidikan seperti ruang kelas baru dan unit sekolah baru, lalu elektrifikasi serta pelayanan dasar seperti kesehatan.
Load more