"Alhamdulillah tidak sampai mengganggu (aktivitas santri) pesantren di atas. Tapi benar ada garasi yang terendam karena lokasinya di bawah," ujarnya.
Dengan kondisi itu, kata Uu, pihaknya telah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya melakukan pengerukan dua sungai yang meluap itu agar tak terjadi pendangkalan sedimen.
"Sungainya harus digali lagi supaya dalam. Dulu aja pas masih dalam sungainya sering banjir, apalagi sekarang," pungkasnya.
Sementara itu, untuk mempercepat air yang menggenang garasi itu surut, petugas gabungan dari BPBD, Damkar dan Tagana Kabupaten Tasikmalaya melakukan penyedotan air banjir menggunakan satu unit mobil Damkar.
Anggota Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Asep Ahmad Fauzi mengatakan selain melakukan penyedotan air di garasi dan kompleks pesantren, petugas gabungan juga sempat mengevakuasi kendaraan yang terendam di dalam garasi.
Load more