Krakatau Steel dan Menko Infrawil AHY Resmikan Jalur Logistik Multimoda Cilegon
- Istimewa
“Mobilitas manusia, barang, dan jasa harus semakin lancar, mendukung industri baja sebagai tulang punggung infrastruktur serta mengangkut komoditas lain sebagai efisiensi ongkos logistik. Sinergi ini akan terus kami kawal demi kemajuan dan pemerataan pembangunan Indonesia,” ujar AHY. Langkah ini juga diharapkan mampu memperluas konektivitas logistik dari barat hingga timur Indonesia, sekaligus mendukung pemerataan pembangunan.
- Istimewa
Ekspansi Rute dan Akselerasi Distribusi
Jaringan logistik Krakatau Steel di Banten terus berkembang signifikan sejak 2012. Optimalisasi terbaru memungkinkan peningkatan frekuensi pengangkutan dari sebelumnya dua kali seminggu menjadi dua kali sehari.
Di tahun 2026, Krakatau Steel Group akan memperluas konektivitas dengan membuka rute baru Cilegon–Kalisari, Cikarang, dan Semarang–Cilegon untuk memperkuat distribusi ekspor dan pasokan industri.
Selain itu, hal ini didukung dari beberapa fasilitas PT KBS yang mumpuni seperti Integrated Warehouse (IWH) yang merupakan gudang terintegrasi terbesar se ASEAN dengan kapasitas 200.000 MT dengan luas 11,6 Ha yang memiliki fasilitas teknologi modern. IWH ini terhubung langsung dengan Continuous Ship Unloader (CSU) yang memiliki kecepatan 1.300TPH dengan diperuntukan melayani kargo grain seperti gandum, kacang kedelai, jagung, dan lainnya. Adapun PT KBS memiliki Pusat Logistik Berikat yang merupakan gudang terbuka untuk memasukan barang impor yang belum dipungut bea masuk dan pajak impor dengan kapasitas 8 Ha. Lalu ada juga Fasilitas Terminal Batu Bara, yakni terminal khusus untuk kegiatan bongkar muat kargo batu bara yang didukung dengan fasilitas Stock Pile 450.000 T, conveyor, dan Barge Loader @750 TPH di dalamnya. Dan Dry Port, yakni terminal kontainer daratan yang memiliki akses langsung ke jalan raya dan rel kereta yang terkoneksi dengan pelabuhan laut.
Tidak hanya memiliki fasilitas yang lengkap dan terintegrasi, PT KBS juga memiliki kelebihan lain dari sisi digitalisasi, dimana semua kegiatan yang terjadi di dalam proses penyandaran, pembongkaran ataupun pengiriman barang dapat dipantau secara real time oleh customer melalui aplikasi KIPOS, dimana KIPOS ini telah terkoneksi dengan INAPORT.net & National Logistics Ecosystem (NLE) yang dimiliki oleh pemerintah (Kementerian Perhubungan RI). (chm)
Load more