"Itu pasti (akan ada sampah kiriman lagi), ini kan baru permulaan. Mungkin nanti gelombang selanjutnya pasti ada lagi. Kita standby terus setiap hari, karena bukan di sana saja (Pantai Kuta) lokasi yang terdampak," sebutnya.
Ia juga menyatakan, bahwa sampah kiriman ini adalah campuran yaitu sampah lokalan dari sekitar pantai di kawasan Kuta dan juga sampah kiriman angin barat atau dari luar Bali. Karena, sudah ditemukan balok-balok kayu yang terdampar di tepi pantai.
Namun, untuk saat ini masih aman dipakai untuk bermain surfing oleh para wisatawan karena volume sampah masih sedikit di laut.
"Ini campuran lokalan dan angin barat, kayu-kayu besar sudah ada itu tidak mungkin lokalan. Masih bisa (main surfing) itu," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sampah kiriman mulai menyerbu Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, dan terlihat sampah berupa batang dan ranting pohon sangat mengotori pantai yang diberi julukan sunset beach ini.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gede Dwipayana mengatakan bahwa sampah kiriman juga ada wilayah Legian dan Seminyak, Kuta, dan kemunculan sampah ini terjadi pada Senin (24/10) malam kemarin.
"Yang di Kuta, Legian itu baru muncul kemarin malam," kata dia, saat dihubungi Selasa (25/10) lalu.
Load more