"Jalan tol ini akan melewati 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa dengan estimasi daya konstruksi sebesar Rp24 triliun dan dikerjakan oleh pelaksana yang profesional di bidangnya," jelas Koster.
Ia juga menyatakan, pembangunan jalan tol ini akan membawa dampak positif bagi pembangunan dan keseimbangan perekonomian antara Bali Utara, Selatan Timur, Barat dan Tengah.
"Dan saya sudah memberikan briefing kepada semua pejabat agar tidak main-main di dalam proses pekerjaan ini. Terutama, para pejabat di lingkungan Kabupaten Jembrana, Tabanan, maupun Badung. Bupatinya, camatnya, kepala desa dan bendesa desa adat harus bekerja dengan fokus, tulus, lurus dengan niat baik supaya proses ini berjalan dengan lancar dan mendapat restu dari alam semesta di Provinsi Bali," ujarnya.
Ia juga menyatakan, bahwa pembangunan Tol Jagat Kerthi memiliki tujuan yang sangat mulia, sebagai sarana yang memberi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Bali yang diyakini akan mampu memberikan dampak positif bagi Pemerintah Daerah (Pemda) maupun masyarakat Bali dalam peningkatan investasi pembangunan, peningkatan lapangan kerja dan efisiensi jarak dan waktu tempuh logistik.
"Bahkan, akan mampu menjadi pemicu timbulnya destinasi wisata baru serta pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru dan menyeimbangkan pembangunan antar wilayah di Provinsi Bali," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya sangat bahagia karena desain dari jalan tol ini menghindari jalur-jalur yang terkena subak dan tempat suci. Sehingga, memang infrastuktur menjadi sangat berat, banyak jembatan yang juga harus dibuat ke bawah, sehingga tidak mengorbankan subak maupun juga tempat suci yang ada di wilayah yang akan dibangun di kawasan jalan tol ini.
"Saya kira merupakan bagian tanggung jawab kita untuk memelihara kearifan lokal di Bali dengan tetap bisa memungkinkan ruang, membangun infrastruktur yang akan memberi dampak kepada kesejahteraan masyarakat," ujarnya. (awt/hen)
Load more