Cerita Suap Istri Bupati Manggarai Diubah 180 Derajat, Kapolres Manggarai: Tugas Kami Membuktikan Tindak Pidana
- Jo Kenaru/tvOne
Manggarai, NTT - Kapolres Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yoce Marten memastikan penyelidikan praktik jual beli proyek APBD tahun 2022 yang diduga melibatkan istri Bupati Manggarai, Meldyanti Hagur, terus berjalan.
Apalagi publik sedang menunggu siapa saja yang bakal dijadikan tersangka.
Dia menegaskan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam "nyanyian" Adrianus Fridus alias Anus.
Dia merupakan kontraktor pengungkap suap fee proyek 5% kepada istri Bupati Manggarai Hery Nabit.
AKBP Yoce mengatakan penyidik telah menjadwalkan pemeriksaan Tomi Ngocung, Wili Kengkeng dan Meldyanti Hagur.
Sedangkan, Adrianus Fridus dan Rio Senta telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Manggarai.
Dalam dua hari penyidik memeriksa Adrianus dan Rio. Keduanya dikonfrontir terkait keterangan mereka juga menguji kebenaran keterangan yang disampaikan kepada media di awal pengungkapan kasus ini maupun keterangan yang sudah diubah dua hari belakangan.
"Terkait itu kemarin kita sudah panggil yang bersangkutan. Hari ini kita panggil juga Adrianus dan Rio karena ada beberapa keterangan yang masih perlu kita dapatkan," ujar AKBP Yoce, Kamis (8/9/2022).
Menanggapi Adrianus, orang yang sebelumnya menyebut nama Meldyanti dalam kasus tersebut mengubah keterangannya di depan penyidik bahwa Meldyanti sesungguhnya tidak terlibat.
Dia bilang fee proyek Rp50 juta yang disebutkan menggunakan kode "50 Kg Kemiri" merupakan akal-akalan dia.
Adrianus mengubah seluruh keterangannya bahwa uang tersebut diserahkan kepada Rio di sebuah warung, bukan di toko milik Meldyanti.
Meskipun alurnya sudah berubah, namun AKBP Yoce menegaskan keterangan terperiksa yang berubah 180 derajat dari konten yang sudah sepekan viral di pemberitaan tidak bisa menghilangkan tindakan pidana sebuah perkara.
"Pada intinya semua orang berhak untuk mengeluarkan pernyataan masing-masing. Namun, tugas kami untuk membuktikan apakah benar dari rangkaian peristiwa ini ada pidananya atau tidak. Walaupun yang bersangkutan ngomongnya berbeda, namun kewajiban kami untuk mencari tahu lebih dalam lagi apa yang sebenarnya terjadi. Paling tidak kita bisa tahu dari rangkaian keterangan apakah di sana ada pidana atau tidak. Kita nanti akan kita lihat," ujarnya.
Load more