Sementara, untuk tahun ini harga sapi di Pasar Beringkit naik bila dibandingkan tahun lalu, karena adanya kelangkaan sapi yang per kilogramnya mencapai 54 ribu rupiah. Sapi hidup di pasar tersebut dijual per kilogram dan harganya tergantung beratnya.
"Kalau dari tahun lalu justru ada kenaikan karena langkanya dan naik. Tahun lalu 48 ribu rupiah per kilogram, sedangkan kemarin terakhir sebelum kita tutup diangka 54 ribu rupiah per kilogram," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pulau Bali terus bertambah dan kini total sudah ada 128 ekor sapi yang terjangkit wabah PMK.
Awalnya PMK hanya ditemukan di tiga wilayah di Bali, yakni Kabupaten Gianyar, Buleleng, dan Karangasem, dan kini sudah terdeteksi di Kabupaten Bangli. Namun, dari 128 ekor sapi itu sudah ada 62 ekor sapi yang dilakukan stamping out atau dipotong paksa.
"Kasus semuanya 128 ekor sapi. Ada di Karangasem, Bangli, Gianyar, dan Buleleng. Dari 128 itu, pemotong bersyarat sebanyak 62 ekor. Jadi yang sisanya sebanyak 66 ekor (yang belum dimusnahkan), tapi hari ini dan besok kita tuntaskan," kata I Wayan Sunada, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali, saat ditemui di Kantornya, Selasa (5/7).
Sementara itu, rincian penambahan kasus di Kabupaten Buleleng dari 24 kasus menjadi 27 kasus, Karangasem dari 4 kasus menjadi 61 kasus, dan Bangli ada 2 kasus. Sedangkan, di Gianyar tidak terjadi penambahan tetap pada 38 kasus.
Sementara itu, untuk sapi yang terdeteksi PMK dan dilakukan stamping out akan diganti rugi oleh pemerintah kepada para pemilik hewan ternak.
Load more