"Saya diminta untuk melompat ke air oleh warga, tapi saya panik karena arus sangat deras. Akhirnya, saya bertahan di atap dan terus terbawa banjir menuju laut," ujarnya.
Setelah rumahnya sampai di Kelurahan Lempeh, ia menemukan kesempatan untuk menyelamatkan diri.
"Saat berada di Kelurahan Lempeh sebelum jembatan Transito, saya melompat ke arah pohon besar dan berhasil memegang salah satu dahan pohon. Alhamdulillah, saya bisa selamat dan naik ke daratan. Untunglah ada rumah mertua saya, saya bisa bertahan," tutup Sahdan.
Kini, Sahdan tinggal di pengungsian di Rumah Dinas Dandim1607/Sumbawa bersama belasan pengungsi lain yang juga kehilangan rumah akibat terbawa banjir. (irw/frd)
Load more