Dinkes DKI Jakarta Telah Melakukan Penelitian Terkait Obat Sirop Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak
- Abdul Gani Siregar/tvOne
Soliha terus menyaksikan kondisi anak bungsunya yang terus melemah tersebut.
Saat hendak dipasang peralatan HD guna cuci darah pertama, jantung Azqiara sempat berhenti berdetak hingga harus dipasang alat picu jantung dan dipasang ventilator.
Jumat, 14 Oktober 2022, Azqiara mulai dilakukan cuci darah. Selama prosesnya yang memakan waktu hingga 5 jam, selama itu pula kondisinya sempat naik turun.
Mulai dari tekanan darahnya yang mencapai 200 per 193 hingga lampu indikator pada alat HD yang terus menyala dan berbunyi.
“Setelah kena cuci darah itu, tetap di selang pipisnya enggak keluar sama sekali air kencingnya, enggak ada sama sekali progres bagus,” katanya.
Sabtu malamnya, kondisi Azqiara mulai memasuki masa kritis. Saturasi oksigennya di bawah 40 hingga harus dipasang ventilator kembali.
"Sejak Sabtu malam itu kondisi anak saya masuk masa kritis," kata Soliha “Minggu 16 Oktober 2022 sekitar pukul 08.20 WIB anak saya dinyatakan sudah tidak ada,” tambahnya.
Kaget Bisa Kena Gagal Ginjal Akut Soliha sampai hari ini masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya itu bisa terjangkit penyakit aneh tersebut.
“Cukup kaget anak saya yang begitu pinternya, aktif dan ceria, nggak ada riwayat penyakit, tiba-tiba kok hanya dalam waktu seminggu langsung nggak ada,” kata Soliha.
Soliha sangat berharap kepergian putrinya dan anak-anak lain akibat gangguan ginjal akut ini, tidak dianggap remeh oleh seluruh pihak termasuk Kementerian Kesehatan.
"Pemerintah harus cari tahu penyebabnya apa, supaya bisa ketemu obatnya,” kata Soliha.(viva/muu/agr)
Load more