Mamuju, tvOnenews.com - Puluhan tahun jadi guru honorer di MTS Darul Imin, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawedi Barat (Sulbar). Ruslam Amin (35), hanya terima gaji sebesar Rp500 ribu per 3 bulan.
Namun gaji itu tak mencukupi untuk menghidupi 2 orang anaknya yang masih kecil. Maka dia pun terpaksa nyambi jadi petani sayur dengan meminjam lahan milik warga.
"Saya sudah menjadi guru honorer di MTS Darul Imin sejak tahun 2012 lalu hingga dihari Guru Nasional yang baru saja diperingati oleh guru se Indonesia," kata guru MTS Darul Amin, Ruslam Amin saat ditemui di ladangnya Sabtu (25/11/2023).
Ruslam Amin jelaskan, sejak menjadi guru honorer dia hanya menerima gaji 3 bulan sekali. Honor yang diterima sebagai guru honorer di sekolah swasta sangat kecil.
"Saya hanya mendapatkan honorer sebesar 500 ribu rupiah setiap 3 bulan sekali. Bahkan saya terima honor sebesar 1 juta rupiah itupun diterima 6 bulan sekali," keluhnya.
Agar dapat membiayai dua anak yang masih kecil, Ruslam Amin terpaksa meminjam lahan milik warga yang tidak dimanfaatkan oleh pemilik lahan.
Lahan yang dipinjamnya tersebut, ditanaminya dengan sayur sayuran seperti timun, kacang kacangan, cabe dan beberapa jenis tanaman jangka pendek lainnya.
"Sayur sayuran yang saya tanam ini baru bida fipanen setelah 3 bulan merawatnya. Dari hasil penjualan sayur sayuran hasil yang saya tanam di lahan pinjaman ini bisa menghasilkan uang untuk tambahan biaya hidup untuk menghidupi anak saya," ungkapnya.
Sebagai guru swasta yang statusnya masih tenaga honorer, Ruslan Amin sudah beberapa kali mencoba mendaftar sebagai guru ASN.
Setiap kali mendaftar jadi guru ASN, dia selalu gagal terpilih menjadi guru ASN.
"Seringkali saya berniat untuk berhenti menjadi guru dan mencari kerjaan lain agar bisa hidup lebih layak namun sebagai sarjana pendidikan tidak tega meninggalkam siswanya yang masih butuh guru untuk masa depan," ujarnya lagi.
Sebagai tenaga pendidik yang saat ini masih hidup sangat terbatas, Ruslan Amin, berharap, agar pemerintah lebih memprioritaskan guru honorer untuk diangkat jadi guru ASN.
"Saya sangat berharap pemerintah kedepannya lebih mengutamakan guru honorer seperti saya ini agar dapat diangkat menjadi guru ASN agar tidak ada lagi guru honorer yang hifupnya serba rerbatas karena honir yang diterimanya tidak seberapa," harap Ruslan Amin. (gki/aag)
Load more