Bali - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bali.
Operasi tersebut dilaksanakan untuk mendukung penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.
Empat pesawat TNI angkatan udara dari Skadron IV Lanud Abdurrahman Saleh Malang diterjunkan untuk melakukan modifikasi cuaca agar tidak terjadi hujan pada gelaran KTT G20 yang berlangsung di Bali.
Operasi ini menggunakan teknologi modifikasi cuaca TMC dengan cara menabur garam pada awan konvektif atau awan yang berpotensi menjadi penyebab turunnya hujan.
Setiap harinya 3 pesawat jenis Cassa 212 dan 1 pesawat CN 295 diterbangkan secara bergiliran bahkan bersamaan dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid Lombok ke wilayah udara Bali.
Masing-masing pesawat dari Skadron Udara IV Lanud Abdurrahman Saleh Malang ini membawa lebih dari 800 kilogram garam yang akan ditaburkan di wilayah udara Bali yang menjadi tempat pelaksanaan KTT G20.
Dari BMKG, selain dukungan data radar stasioner dari Lombok dan Bali, juga mengoperasikan satu unit mobile radar yang ditempatkan di Posko Banyuwangi.
BMKG juga mengerahkan sejumlah observer yang akan memantau dan melaporkan situasi cuaca di sekitar wilayah Nusa Dua dan GWK Cultural Park setiap jam ke Posko TMC selama pelaksanaan KTT G20.
Selain itu, BRIN mengerahkan personel terbaik dari Laboratorium Pengelolaan TMC yang mempunyai kompetensi untuk merekayasa cuaca.
Operasi modifikasi cuaca atau TMC berbasis BRIN, BMKG dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi dinilai paling ampuh untuk mencegah atau mengurangi potensi hujan.
Pelaksanaan operasi hujan buatan itu berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Ketua Panitia Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara KTT G20 Bali.
Dalam surat tertanggal 12 Oktober 2022 itu disebutkan bahwa Operasi TMC juga menjadi prioritas selain masalah keamanan.
“Saya minta operasi TMC mampu mengendalikan cuaca di sekitar wilayah Nusa Dua pada 15 dan 16 November mendatang," kata Luhut dalam suratnya. (awy)