Jakarta, tvOnenews.com - Ribuan peserta memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, dalam Reuni Akbar 212 yang digelar pada Selasa (2/12/2025) malam.
Kegiatan tahunan ini mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah.”
Humas Reuni Akbar 212, Buya Husein, menyebut tema tersebut mencakup dua fokus utama, yakni penegakan hukum di dalam negeri dan dukungan terhadap perjuangan Palestina di tingkat internasional.
Dalam kegiatan tersebut, massa Reuni 212 meminta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menetapkan bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.
Mereka menilai penetapan itu penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat, komprehensif, dan melibatkan seluruh elemen bangsa.
Sebagai bentuk solidaritas, massa menggelar salat gaib untuk korban bencana alam di Sumatra. Panitia juga mengadakan penggalangan dana untuk para korban banjir bandang dan longsor.
Steering Committee Reuni 212, K.H. Ahmad Shobri Lubis, menyampaikan optimisme bahwa meski ekonomi sedang sulit, target pengumpulan dana Rp10 miliar bisa tercapai melalui antusiasme peserta.
Selain fokus pada isu domestik, Shobri menegaskan bahwa Palestina dan Sudan juga masih menjadi perhatian utama umat Islam di Indonesia.
Ia menyebut serangan Israel sebagai kejahatan perang dan menyatakan bantuan masyarakat Indonesia tetap diperlukan.
Krisis kemanusiaan di Sudan juga menjadi salah satu tujuan penyaluran bantuan yang dihimpun dalam reuni tersebut.
Acara Reuni 212 tahun ini turut dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat. Mereka di antaranya pendiri dan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.