Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Iran secara resmi menolak undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza atau Gaza Peace Summit yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025).
Pertemuan ini dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dengan agenda utama memperkuat gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta menyusun peta jalan rekonstruksi Gaza pascakonflik.
Namun, baik Presiden Iran maupun Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menegaskan bahwa mereka tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menilai keputusan ini diambil karena Teheran enggan duduk bersama negara-negara yang dianggap terlibat dalam agresi dan penindasan terhadap rakyat Iran maupun Palestina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Ismail Bakhei, mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa Iran menghargai undangan dari pemerintah Mesir, tetapi tidak berencana untuk berpartisipasi dalam forum tersebut.
Meski menolak hadir, Menlu Abbas Araghchi menegaskan bahwa Iran tetap mendukung setiap upaya damai yang sah untuk menghentikan kekerasan Israel di Gaza.
Menurutnya, solusi sejati harus didasarkan pada keadilan dan penghentian total blokade terhadap rakyat Palestina.
Sikap tegas Teheran ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat, terutama setelah serangan udara gabungan AS dan Israel pada Juni lalu yang menargetkan fasilitas nuklir Iran dalam konflik selama 12 hari.
Insiden tersebut semakin memperburuk hubungan diplomatik kedua negara, yang sejak lama berseteru terkait isu nuklir dan dukungan Iran terhadap kelompok perlawanan di kawasan Timur Tengah.
Ktt perdamaian gaza di Mesir sendiri dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden Palestina Mahmud Abbas, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Namun absennya Iran menandakan masih dalamnya jurang politik antara Teheran dan blok Barat, bahkan di tengah momentum penting menuju perdamaian permanen di Gaza.