Badung, tvOnenews.com - Ratusan rumah warga di Banjar Adat Giri Dharma, Desa Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, terkurung setelah akses jalan menuju permukiman dipagari oleh manajemen destinasi wisata Garuda wisnu kencana ( Gwk) Cultural Park.
Penembokan yang dilakukan sejak setahun lalu itu menutup jalur keluar-masuk utama warga.
Akibatnya, warga terpaksa menjebol dinding di sisi lain atau meminjam lahan milik orang lain hanya untuk bisa beraktivitas.
Kondisi ini membuat mereka kesulitan, termasuk ketika ada kebutuhan mendesak seperti mengurus jenazah atau sekadar mencari makan.
Polemik ini memicu reaksi DPRD Bali. Dewan akan memanggil manajemen GWK, warga terdampak, prajuru adat, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna mencari solusi.
Sementara itu, dalam rilis tertulis, pihak GWK menyayangkan rekomendasi DPRD yang meminta pembongkaran pagar.
Manajemen GWK mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada warga mengenai rencana pemagaran pada 10–20 September lalu, dengan alasan keamanan kawasan wisata.
Hingga kini, akses jalan alternatif yang layak bagi ratusan keluarga di Banjar Adat Giri Dharma masih belum jelas, sementara warga menuntut agar jalur tradisional mereka segera dibuka kembali.