Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap motif di balik kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta.
Polisi menyebut, motif utama para pelaku adalah rencana pengalihan dana dari rekening dormant (rekening tidak aktif) ke rekening penampungan yang telah disiapkan.
Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, KBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari informasi yang dimiliki tersangka C alias Ken terkait rekening-rekening dorman di Bank BRI.
C kemudian bersama dua rekannya, DH dan AAM, menggelar pertemuan pada 31 Juli 2025 untuk membahas eksekusi penculikan.
Dari hasil diskusi, diputuskan bahwa mereka akan menculik Ilham guna memaksa korban membuka akses dan memberikan rekomendasi atas rekening dorman tersebut.
Rencana tersebut dijalankan pada Rabu, 20 Agustus 2025, ketika Ilham diculik di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Polisi membagi peran para pelaku dalam empat kluster, yakni otak perencana, eksekutor penculikan, pelaku penganiayaan hingga korban kehilangan nyawa, serta kelompok yang melakukan pembuntutan dan surveilans.
Ilham ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di lokasi pembuangan setelah sebelumnya ditinggalkan pelaku dalam keadaan lemas.
Polisi memastikan hingga saat ini dana di rekening dorman belum sempat dipindahkan, karena aksi tersebut gagal setelah korban tidak memberikan persetujuan.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan empat tersangka utama, yakni C alias Ken, DH, AAM, dan YJP.
Meski begitu, penyidikan masih terus dikembangkan untuk mengungkap sumber dana rekening dorman serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
Reonald menegaskan, penyidik menggunakan kombinasi pendekatan ilmiah (scientific crime investigation), bukti konvensional, hingga pemeriksaan saksi untuk menguatkan kasus.