Malang, tvOnenews.com - Aksi Wisatawan yang bermain Paralayang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menuai kecaman luas setelah videonya viral di media sosial.
Masyarakat adat Tengger menilai tindakan tersebut tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menodai nilai kesakralan Gunung bromo yang selama ini dijaga dengan kearifan lokal.
Sejumlah tokoh adat menegaskan, kawasan Gunung Bromo bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga ruang sakral yang harus dihormati. Oleh karena itu, pelaku aksi paralayang tersebut terancam mendapat sanksi adat.
Peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran agar wisatawan lebih peka dan menghormati adat serta budaya di setiap lokasi wisata.
Menanggapi kontroversi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Wakil Gubernur Emil Dardak mengimbau wisatawan agar lebih mematuhi aturan yang berlaku.
Emil menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara daya tarik wisata internasional dengan penghormatan terhadap aspek teknis, keselamatan, maupun nilai kultural.
Ia juga mengingatkan bahwa aktivitas berbahaya di kawasan gunung perlu diwaspadai, selain tetap menghargai nilai-nilai sakral yang dijaga masyarakat adat.
Pemerintah daerah diminta memperketat pengawasan di kawasan TNBTS agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, masyarakat berharap peristiwa ini menjadi pengingat bagi wisatawan agar lebih bijak dalam beraktivitas di kawasan yang dianggap sakral.