Jakarta, tvOnenews.com - Polemik kasus kematian Arya Daru kembali mencuat dengan adanya fakta-fakta baru yang terungkap ke publik.
Perwakilan keluarga, Nicholay Aprilindo, menilai pihak kepolisian tidak transparan dalam menyampaikan perkembangan penyelidikan.
Menurutnya, sejumlah temuan penting, termasuk hasil autopsi, tidak pernah diberikan secara lengkap kepada pihak keluarga.
Nicholay menegaskan, keluarga siap menerima apapun risikonya bila kasus ini diungkap secara terbuka, asalkan seluruh fakta disampaikan secara jelas.
Ia juga menyinggung soal ditemukannya alat kontrasepsi di lokasi. Namun hingga kini belum ada hasil uji DNA yang dipublikasikan.
Selain itu, menurut keluarga, indikasi bahwa Arya mengalami depresi juga diragukan. Sebab, sebelum meninggal, Arya diketahui sudah menyiapkan berbagai keperluan perjalanan ke Finlandia pada akhir Juli 2025, termasuk paspor, visa, dan tiket untuk keluarganya.
Sejumlah bukti percakapan WhatsApp juga disebut memperlihatkan kondisi Arya masih produktif dan memiliki rencana hidup.
Menanggapi hal ini, mantan Kabareskrim Polri, Susno Susno Duadji menegaskan bahwa penyelidikan tetap berjalan sesuai prosedur.
Ia menekankan bahwa seluruh barang bukti, mulai dari surat hingga rekaman percakapan, telah diperiksa dan dirangkaikan dengan keterangan saksi serta analisis ahli forensik dan psikologi.
Ia juga menambahkan, pihak keluarga dapat memberikan masukan atau bukti tambahan bila memiliki keraguan.
Namun, beban pembuktian bukan berada di pihak keluarga, melainkan tugas kepolisian sebagai penyidik.
Keluarga Arya Daru sendiri menyatakan akan meminta langkah hukum lebih lanjut, termasuk kemungkinan rekonstruksi ulang, otopsi ulang, serta gelar perkara tambahan.