Benarkah Timnas Indonesia U-22 Alami Penurunan Prestasi usai PSSI Pecat Shin Tae-yong?
- PSSI
Masuk ke Grup J, Indonesia dihadapkan pada lawan-lawan yang cukup berat. Korea Selatan, Laos, dan Makau menjadi rival yang harus dihadapi Rafael Struick dan kolega demi memperebutkan tiket lolos.
Sayangnya, perjalanan Garuda Muda harus terhenti lebih cepat. Mereka hanya mampu mengoleksi empat poin hasil dari kemenangan atas Makau, imbang melawan Laos, dan kekalahan dari Korea Selatan.
- tvOnenews-Bagas
Jika melihat ekspektasi publik, pencapaian ini tentu dianggap sebagai kemunduran besar. Apalagi Indonesia sebelumnya berstatus semifinalis Piala Asia U-22 2024 dan tampil impresif pada masa kepelatihan Shin Tae-yong.
Di bawah STY, euforia publik Tanah Air sempat pecah saat Timnas Indonesia U-22 tampil menggigit di Qatar. Sejumlah tim kuat berhasil mereka taklukkan, termasuk kemenangan bersejarah atas Korea Selatan di babak perempat final lewat drama adu penalti.
Namun petualangan Indonesia saat itu terhenti setelah tumbang dari Uzbekistan di semifinal. Kekalahan lanjutan dari Irak pada perebutan tempat ketiga juga membuat Garuda Muda gagal mengamankan tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024.
Setelah Gerald Vanenburg dan Patrick Kluivert diberhentikan dari jabatannya, kursi pelatih kembali kosong. PSSI kemudian menunjuk Indra Sjafri untuk memimpin Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025.
Sayangnya, hasil yang didapat kembali jauh dari harapan. Dua predikat besar sebagai semifinalis Piala Asia U-22 dan juara bertahan SEA Games tak mampu menjadi modal cukup bagi Garuda Muda untuk berbicara banyak pada edisi kali ini. (igp/fan)
Load more