Sebelum Pratama Arhan, Persebaya Punya Hartono dengan Lemparan ke Dalam Sejauh Tendangan Sudut juga Main di Timnas Indonesia
- Omah Balbalan - tvOnenews.com/Julio
tvOnenews.com -— Nama Pratama Arhan bek Timnas Indonesia dikenal sebagai pemain dengan lemparan jauh layaknya sepak pojok.
Namun jauh sebelum itu, sepak bola Indonesia sudah mengenal sosok serupa yakni Hartono, mantan bek kanan Persebaya Surabaya dan eks pemain Timnas Indonesia era Pra-Olimpiade serta Piala Tiger 1998.
Hartono menceritakan perjalanan kariernya dan bagaimana kemampuan lemparan jauhnya muncul secara tidak sengaja.
“Tadi saya lempar kok tahu lemparan saya jauh,” ujarnya sambil tertawa mengenang awal mula kemampuan spesial tersebut dalam Youtube Omah Balbalan.
- Omah Balbalan
Hartono mengungkap bahwa kemampuan itu pertama kali disadari saat ia masih memperkuat Persebaya Junior pada 1988–1989.
“Ketika di Persebaya junior tahun 88–89 saya tidak pernah main. Waktu persiapan putaran nasional dicoba, pemain belakang berhalangan dan saya ditempatkan di bek. Ketika saya lempar, ternyata sampai jauh. Dari situ saya sadar,” jelasnya.
Menurutnya, kemampuan tersebut lahir bukan dari latihan khusus, melainkan aktivitas sehari-hari saat membantu orang tuanya di desa.
“Saya anak petani. Waktu panen tugas saya merontokkan padi dari karung pakai bambu. Mungkin karena sering itu otot saya terbentuk,” ceritanya.
Hartono baru menyadari potensinya pada usia 18–19 tahun, usia yang sama ketika Pratama Arhan mulai dikenal publik.
Ia juga pernah mencetak momen bersejarah lewat kemampuan tersebut, salah satunya di final Piala Utama 1990.
“Saya lempar jauh dan pemain belakang lawan salah antisipasi. Bola jatuh di belakang pertahanan dan Yusuf Ekodono langsung gol. Itu paling berkesan,” katanya.
- tvOnenews.com/Muhammad Bagas - Julio Tri Saputra
Tak hanya soal kemampuan unik, Hartono juga dikenal sebagai simbol loyalitas. Selama karier profesionalnya, ia hanya membela satu klub yakni Persebaya.
“Kalau dihitung dengan junior, saya delapan tahun. Senior 11 tahun. Saya tidak pernah pindah,” jelasnya.
Kesetiaan itu, menurut Hartono, muncul dari rasa bangga mengenakan kostum Persebaya.
Load more