Blak-blakan, Akmal Marhali Sebut Kembalinya Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Bukan Solusi: Akan Jadi Masalah
- tvonenews.com - Ilham Giovani
"Bahkan akan jadi masalah walaupun misalnya para Exco menginginkan itu (STY kembali), nantinya kalau kemudian gagal, nama dia yang sudah bagus di Indonesia jadi jatuh," kata dia.
Lebih lanjut, Koordinator Save Our Soccer itu mengungkapkan kriteria pelatih baru Timnas Indonesia selanjutnya yang ia harapkan. Menurutnya, juru taktik anyar tim Garuda sebaiknya bukan yang punya nama besar, namun mereka yang memiliki "hoki".
"Kalau saya kan tadi saya bilang bahwa cari pelatih yang bukan punya nama besar, bukan karena gaji besar, bukan karena kedekatan, tapi pilih pelatih yang punya hoki. Yang punya hoki untuk membawa Indonesia berprestasi. Kan tidak semua pelatih nama besar kemudian punya hoki juga. Hoki ini penting," ungkap dia.
Kriteria selanjutnya, papar Akmal, adalah pelatih tersebeut wajib tinggal di Indonesia. Sebab menurut dia, hal ini agar yang bersangkutan dapat memahami budaya dan juga perkembangan pemain-pemain di Indonesia.
"Dan harus bekerja 24 jam untuk sepak bola Indonesia. Tidak ada lagi pelatih tim nasional Indonesia tinggalnya di negara lain. Nah, itu penting. Kenapa? Karena dia juga harus memantau pemain-pemain Indonesia yang main di kompetisi kita," kata Akmal.
"Yang berikutnya adalah, ya itu tadi saya harapkan, kalau pelatih asing yang menjadi pelatih tim nasional Indonesia harus punya asisten orang Indonesia juga. Sehingga dia bisa jadi penghubung ketika tim nasional berkumpul antara pemain Indonesia dengan pelatih kepala yang mungkin bahasanya berbeda. Atau yang kedua, setidaknya ketika pelatih lagi ada tugas di tempat lain, dia bisa setiap saat memantau liga kita yang sedang bergulir saat ini," jelasnya.
Sejauh ini, belum ada tanda-tanda PSSI akan mengumumkan pelatih tim Garuda yang baru. Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan pihaknya hanya memastikan akan mengumumkan pelatih baru sebelum FIFA Match Day Maret 2026.
Sementara itu, Akmal tak merasa Indonesia secara prinsip gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pasalnya, pencapaian Indonesia di putaran keempat adalah yang terbaik karena Indonesia tak pernah mencapai babak ini sebelumnya.
Load more