3 Alasan Tidak Mudah bagi Shin Tae-yong Kembali ke Timnas Indonesia, Bakal Sulit Walau STY Bilang Mau Comeback
- Instagram/shintaeyong7777
Jakarta, tvOnenews.com – Isu kembalinya Shin Tae-yong (STY) ke kursi pelatih Timnas Indonesia kembali mencuat setelah pelatih asal Korea Selatan itu mengaku “hatinya masih condong ke Indonesia”.
Namun analis sepak bola Haris Pardede menilai peluang STY untuk kembali melatih Skuad Garuda tidak semudah yang dibayangkan.
Haris Pardede mengatakan pernyataan Shin Tae-yong tersebut memang bisa dibaca sebagai sinyal rekonsiliasi antara dirinya dan PSSI.
- YouTube/JekPot
“Itu pintu rekonsiliasi yang dibuka. Kalau memang ada itikad baik dari federasi, STY pasti akan menyambut,” ujar Haris Pardede dalam program Kompas Malam yang tayang Selasa (21/10/2025).
“Mungkin orang bisa punya uang Rp10 miliar atau Rp100 miliar, tapi diterima dan dicintai oleh publik Indonesia seperti STY itu sesuatu yang priceless,” lanjutnya.
Menurut Haris, secara teknis dan psikologis, semua syarat untuk “CLBK” (Cinta Lama Bersemi Kembali) antara Shin Tae-yong dan PSSI sebenarnya sudah terpenuhi, mulai dari adaptasi, ketersediaan, hingga soal gaji yang bahkan masih dicicil oleh federasi.
Namun ia menggarisbawahi bahwa kuncinya kini ada di ego dan dinamika internal PSSI.
Diamnya PSSI dan Tanda-Tanda Politik Internal
Sejak pemecatan Patrick Kluivert beberapa waktu lalu, PSSI belum mengumumkan sosok pengganti. Haris menilai, sikap diam itu bisa bermakna dua hal.
PSSI masih “buying time” atau sedang menunggu situasi politik internal mereda, atau memang ada dua kubu yang saling berbeda pendapat soal calon pelatih berikutnya.
“Saya kira peluang STY kembali itu masih 50:50, mungkin 51:49 lah. Karena sepertinya ada dua kubu di dalam yang ingin STY kembali dan yang tidak,” ujar Haris.
- tvonenews.com - Maulana Yusuf
Ia juga menyinggung cara cepat PSSI memecat Shin Tae-yong pada Januari 2025 lalu dan menunjuk Kluivert hanya lima hari kemudian, sebagai indikasi bahwa ada keputusan yang sangat politis di balik setiap pergantian pelatih.
“Sekarang, ketika harus memecat Kluivert, malah lama sekali. Padahal dulu cepat sekali memecat STY dan mengumumkan pelatih baru,” tegas Haris.
Load more