Setelah Patrick Kluivert Tersingkir sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Eks Pemain Persija Masih Heran Kenapa STY Disisihkan
- Kolase Instagram/@shintaeyong7777/@gunawandwicahyo13
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan pemain Persija Jakarta, Gunawan Dwi Cahyo masih bertanya-tanya alasan Shin Tae-yong (STY) diganti oleh Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Keheranan Gunawan Dwi Cahyo terhadap pergantian STY setelah kabar Patrick Kluivert dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI.
Diketahui, Patrick Kluivert resmi tidak menjabat pelatih Timnas Indonesia setelah dipecat PSSI pada Kamis (16/10/2025).
Kabar pemecatan Patrick Kluivert akibat Timnas Indonesia gagal bermimpi tampil di Piala Dunia 2026 usai ditaklukkan Arab Saudi dan Irak di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Tim tvOnenews - Taufik Hidayat
PSSI mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert dan jajaran pelatih asal Belanda dengan sistem mutual termination.
"PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugasnya," tulis PSSI dalam laman resminya dikutip, Minggu (19/10/2025).
Yang paling mengejutkan, warganet langsung menyerukan agar STY kembali sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Bukan tanpa alasan, STY telah melatih Garuda sekitar 4-5 tahun namun berujung dipecat tiba-tiba oleh PSSI dengan alasan kendala komunikasi.
Alasan ini masih menjadi misteri, Gunawan Dwi Cahyo yang pernah membela Timnas Indonesia ikut berpendapat terkait kegunaan bahasa dalam sepak bola.
"Sebenarnya ada itu bahasa sepak bola, jadi nggak yang kecuali kalau kita ngobrol di ruangan, kita tektokan harus tahu bahasanya," ujar Gunawan Dwi Cahyo di program Apa Kabar Indonesia tvOne dikutip, Minggu (17/10/2025).
- tvOneNews
Saat memecat STY, Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan pemberhentian STY karena kendala komunikasi.
Mayoritas pemain Timnas Indonesia di era STY hingga Patrick Kluivert berasal dari Eropa, khususnya ada belasan pemain kelahiran Belanda.
Perbedaan komunikasi antara budaya Eropa dan Asia menjadi hasil pertimbangan evaluasi, sehingga PSSI mengakhiri kerja sama dengan STY.
GDC sapaan akrabnya memahami STY tidak begitu memahami bicara bahasa Indonesia, bahkan sekalipun tak lancar berbahasa Inggris.
Untuk urusan sepak bola, bahasa tidak menjadi kendala apa pun karena pasti dihadirkan translator atau penerjemah.
- Facebook - Ulsan HD
Lagi pula, pemain sudah memahami gaya komunikasi di sepak bola, seperti mereka harus melakukan apa pun yang diinstruksikan pelatih.
"Kalau kita kayak masalah harus defend, attacking, kayak gitu semuanya kita ngerti. Itu mudah dipahami, jadi lebih komunikasi sebenarnya bisa aja," jelasnya.
Jika mengacu dalam kondisi skuad Indonesia saat ini, Gunawan Dwi Cahyo melihat tidak semua pemain diaspora bisa berbicara bahasa.
Menurut penuturannya, mereka dipastikan sudah mengerti seperti apa gaya komunikasi dan bahasa dari pelatih kepala dan jajaran asistennya.
"Di dalam lapangan tuh ngerti caranya kita komunikasi sendiri di dalam lapangan," katanya.
Namun nasi sudah menjadi bubur karena Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia, sehingga PSSI memutuskan Kluivert sebagai pengganti STY resmi dipecat.
Terkait calon pelatih Timnas Indonesia selanjutnya, mantan bek tengah Persija dan Garuda ini berpendapat sosok pelatih yang baru harus dekat dengan pemain.
GDC mengingat kesan ketika membela Timnas Indonesia di era almarhum pelatih Alfred Riedl punya kedekatan terhadap pemain.
"Di dalam tugas menerapkan disiplin, ketika setelah latihan dan sebagainya suka bercanda. Pemain jadi jauh lebih hormat," tandasnya.
(hap)
Load more