ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Padahal dari Belanda, Tapi Eks Pelatih Persib Minta Timnas Indonesia Tak Naturalisasi Lagi Pemain untuk Piala Dunia 2030

Robert Rene Alberts yang sudah bekerja di Indonesia selama hampir 15 tahun mengakui tak pernah mau mengomentari Timnas Indonesia selama aktif bekerja sebagai pelatih. Kini sudah bebas dari pekerjaan, Robert Rene Alberts untuk pertama kalinya bersuara soal Timnas Indonesia. 
Minggu, 12 Oktober 2025 - 21:49 WIB
Padahal dari Belanda, Tapi Eks Pelatih Persib Minta Timnas Indonesia Tak Naturalisasi Lagi Pemain untuk Piala Dunia 2030
Sumber :
  • Persib

Jakarta, tvOnenews.com - Mantan pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts meminta Timnas Indonesia tak lagi menaturalisasi pemain pascakegagalan ke Piala Dunia 2026. Robert Rene Alberts meminta Timnas Indonesia untuk mengalihkan fokus ke Piala Dunia 2030. 

Robert Rene Alberts yang sudah bekerja di Indonesia selama hampir 15 tahun mengakui tak pernah mau mengomentari Timnas Indonesia selama aktif bekerja sebagai pelatih. Kini sudah bebas dari pekerjaan, Robert Rene Alberts untuk pertama kalinya bersuara soal Timnas Indonesia. 

Saat itu, kata pelatih asal Belanda ini, pelatih klub memiliki tugas untuk membuat pemainnya tak hanya tampil baik di kompetisi tapi juga ketika membela Timnas Indonesia. 

Semua pun mulai berubah ketika masifnya proyek naturalisasi Timnas Indonesia. Awalnya adalah pemain asing yang tinggal lama di Indonesia, kini PSSI mencari banyak pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia. 

"Lihat saja tim yang bermain tadi malam, saya hanya melihat tiga pemain dalam susunan pemain utama yang lahir di Indonesia. Jadi, kita sedang membangun konsep di mana kita mendatangkan pemain yang punya akar Indonesia, tetapi punya sedikit keterkaitan dengan sepak bola Indonesia itu sendiri," kata Robert melalui akun Instagram pribadinya. 

Robert Rene Alberts merujuk pada kegagalan Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Tim asuhan Patrick Kluivert ini kalah dari Arab Saudi dan Irak yang membuat tim tak bisa lagi berharap lolos ke ajang paling tertinggi di sepak bola dunia tersebut. 

Mantan pelatih PSM Makassar ini pun meminta semua pihak melupakan kegagalan Piala Dunia 2026 dan menatap maju ke depan. 

"Hasil akhirnya, bahwa kita tidak lolos, sebenarnya bukan hal yang paling penting. Yang lebih penting adalah perjalanan menuju kesuksesan yang berkelanjutan bersama tim ini," kata Robert. 

"Kalau kita lihat para pemainnya, mereka semua memberikan yang terbaik, semua orang berusaha sekuat tenaga untuk membawa Indonesia ke level berikutnya. Tapi, itu belum berhasil. Ada batasan kapasitas, ada tingkat tertentu," katanya. 

Robert menyebut yang terpenting saat ini adalah menatap Piala Dunia 2030. Dengan waktu lima tahun persiapan, lanjutnya, Timnas Indonesia akan lebih siap secara kualitas permainan maupun level persaingan di Asia. 

"Tahun 2030 sudah dekat, hanya lima tahun lagi dari sekarang. Jadi, apakah tim ini adalah tim yang tepat untuk terus dilanjutkan? Atau apakah kita sudah harus mulai melihat ke generasi berikutnya?" tanya Robert. 

Robert memberikan saran agar proyek naturalisasi dihentikan. Bukan karena sudah cukup pemain yang dimiliki Timnas Indonesia, tapi bagaimana pengembangan sepak bola dalam negeri bisa semaju hasil instan para pemain berdarah Indonesia tersebut. 

Robert memberikan pengalamannya ketika bekerja di Federasi Sepak Bola Malaysia dan Korea Selatan. Dimana kunci kemajuan sepak bola suatu negara ada pada pembibitan pemain. 

"Kesuksesan tim nasional Korea didasarkan pada fakta bahwa tim-tim usia muda mereka selalu bermain di Piala Dunia U-17 dan U-20. Itulah panduan yang memastikan bahwa tim senior bisa sukses dan bermain di Piala Dunia secara berkesinambungan," kata Robert. 

Robert pun memastikan akan lebih banyak membahas soal kemajuan sepak bola berdasarkan bibit sepak bola di negeri sendiri.

"Tapi, lebih banyak soal itu akan saya bahas di lain waktu. Sekarang, kita doakan Indonesia bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dan menentukan jalan mana yang akan diambil, agar pada tahun 2030 kita bisa lolos ke Piala Dunia," kata Robert. (hfp)

Klasemen
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
background

Pekan ke-8

Waktu yang ditampilkan adalah WIB

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT