Masih Ingat Maman Abdurrahman? Bek Tangguh Timnas Indonesia, Tak Disangka Kondisinya Kini Justru...
- Kolase Tim tvOnenews
Masa pemulihan itu menjadi periode sulit dalam hidupnya. Ia memilih menjauh sepenuhnya dari sepak bola, tidak bermain, bahkan tidak menonton, hanya fokus pada proses penyembuhan.
Namun, tekadnya untuk bangkit kembali muncul saat melihat perjuangan rekan-rekannya seperti Bima Sakti dan Boaz Solossa yang juga mampu kembali dari cedera berat.
Momen titik balik datang dari hal yang tak terduga sebuah pertandingan tarkam.
Saat bertabrakan dengan pemain asing asal Afrika, Maman menyadari sesuatu yang luar biasa, lututnya tak lagi terasa sakit. Dari situ ia yakin, dirinya sudah pulih sepenuhnya.
Tak hanya bersinar di level klub, Maman juga menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia antara tahun 2004 hingga 2010, mencatatkan 29 caps.
Ia ikut memperkuat Garuda di Piala Asia 2007 dan menjadi bagian dari skuad yang membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010.
Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah saat ia tampil menghadapi Uruguay dalam laga persahabatan tahun 2010, membuktikan kualitasnya sebagai bek tangguh yang tak gentar melawan pemain kelas dunia.
Bahkan ketika usianya telah mencapai 42 tahun, Maman masih aktif bermain secara profesional bersama PSPS Riau di Liga 2.
Ia tetap menjaga fisik dan mental layaknya pemain muda, dengan menerapkan pola hidup sehat, latihan rutin, serta istirahat yang cukup.
Walau gagal membawa timnya promosi ke Liga 1, Maman tetap merasa bangga atas perjuangan tersebut.
Baginya, yang terpenting bukan sekadar hasil, melainkan menghormati profesi dengan dedikasi dan disiplin.
- Persija
Kini, setelah menutup lembaran panjang sebagai pemain, Maman Abdurahman melanjutkan kiprahnya di dunia sepak bola dengan peran baru sebagai pelatih tim muda Persija Jakarta.
Langkah ini menjadi bukti bahwa semangatnya untuk membangun sepak bola Indonesia belum padam.
Maman adalah sosok nyata bahwa mental kuat, kerja keras, dan cinta terhadap profesi mampu menjaga seseorang tetap relevan, bahkan setelah masa keemasannya berlalu.
Ia bukan sekadar bek yang tangguh di lapangan, tapi juga figur inspiratif bagi generasi muda.
Load more