Terbongkar Taktik Licik Arab Saudi yang Bisa Hancurkan Mimpi Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Diam-diam Lakukan Ini ..
tvOnenews.com - Isu panas kembali mencuat jelang round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Seorang pengamat sepak bola nasional mengungkap dugaan taktik licik yang digunakan oleh Arab Saudi untuk menghambat langkah Timnas Indonesia.
Ambisi besar Arab Saudi untuk kembali tampil di Piala Dunia 2026 membuat mereka tak main-main di round 4 Kualifikasi Zona Asia.
Segala daya dan upaya dikerahkan, mulai dari pengaturan tuan rumah, jadwal hingga wasit yang memimpin laga. Dalam misi berat ini, salah satu rintangan yang siap mereka hadapi adalah Timnas Indonesia, yang tergabung bersama mereka di Grup B.
Dengan status sebagai langganan Piala Dunia, Arab Saudi tak ingin tergelincir sedikit pun, termasuk saat menghadapi skuad Garuda yang kini ditangani Patrick Kluivert.
Tim yang dilatih oleh Hervé Renard itu diprediksi akan turun dengan kekuatan penuh untuk memastikan tiga poin mutlak demi menjaga peluang lolos langsung ke turnamen terbesar sejagat pada 2026 mendatang.
Salah satu upaya untuk mengalahkan Timnas Indonesia dapat terlihat dari langkah Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) merekrut Nicolas Jover, pelatih spesialis bola mati milik Arsenal.
Ini menjadi sinyal kuat bahwa mereka tidak ingin ada kejutan dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026. Nicolas Jover dikenal luas sebagai otak di balik kesuksesan set-piece Arsenal di Premier League, dan kini keahliannya dibawa untuk membantu tim nasional Arab Saudi.
- Instagram/Nicholas Jover
Â
Yang menarik, keputusan ini dikabarkan dipicu oleh analisis SAFF terhadap strategi bola mati Timnas Indonesia — yang dinilai cukup efektif dalam beberapa laga terakhir. Artinya, Arab Saudi benar-benar mengamati dan mengantisipasi kekuatan Garuda, bahkan di aspek yang sering dianggap detail kecil.
Dengan kehadiran Jover, lini belakang Indonesia wajib siaga penuh terhadap skema bola mati Arab Saudi, baik dari sepak pojok, tendangan bebas, maupun throw-in. Patrick Kluivert pun dituntut cermat membentuk formasi bertahan dan menetapkan zonal maupun man-marking yang tepat.
Load more